Indonesia naik kelas menjadi negara berpendapatan menengah-atas (upper-middle income) pada 2022 berdasarkan data terbaru Bank Dunia.
Pada tahun sebelumnya, Indonesia masih tergolong negara berpendapatan menengah-bawah (lower-middle income).
Menurut data Bank Dunia, pada 2022 pendapatan nasional bruto alias Gross National Income (GNI) per kapita Indonesia naik sekitar 9,8% secara tahunan (year-on-year/yoy), yaitu menjadi US$4.580. Pada 2021, GNI per kapita nasional masih US$4.170.
Bank Dunia mengatakan, Indonesia dan sejumlah wilayah negara lain seperti El Savador, serta Tepi Barat dan Gaza memiliki GNI per kapita yang sangat dekat dengan ambang pendapatan menengah-atas pada 2021.
Dengan demikian, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang rendah pada 2022 sudah cukup untuk membawa perekonomian negara-negara tersebut ke dalam kategori menengah-atas.
Bank Dunia juga menyebut, perubahan kategori pendapatan Indonesia terjadi karena perekonomian nasional tumbuh 5,3% (yoy) pada 2022.
(Baca: Masih Jadi Negara Menengah ke Bawah, Berapa GNI Indonesia pada 2021?)
Meski naik kelas, GNI per kapita Indonesia pada 2022 justru turun menjadi peringkat ke-5 di Asia Tenggara. Pada tahun sebelumnya, GNI per kapita Indonesia menempati peringkat ke-4 di kawasan ini.
Negara dengan penduduk terkaya di Asia Tenggara ditempati oleh Singapura dengan GNI per kapita US$67.200 pada 2022. Kemudian, Brunei Darussalam di posisi ke-2 dengan GNI per kapita sebesar US$31.410, diikuti Malaysia US$11.780, dan Thailand US$7.230.
Di bawah Indonesia, ada Vietnam dan Filipina dengan GNI per kapita masing-masing sebesar US$4.010 dan US$3.950. Sementara itu, di urutan paling akhir ada Myanmar dengan GNI per kapita US$1.210.
Berdasarkan klasifikasi Bank Dunia, mayoritas negara di Asia Tenggara masuk kategori berpendapatan menengah ke bawah. Hal ini dikarenakan GNI per kapitanya berada di kisaran US$1.136 sampai US$4.465.
Pengecualian terjadi pada Singapura dan Brunei Darussalam yang masuk kategori negara berpendapatan tinggi (high income) dengan GNI per kapita di atas US$13.845.
Sementara, Malaysia, Thailand, dan Indonesia masuk ke kategori negara berpendapatan menengah-atas dengan GNI per kapita di kisaran US$4.466 sampai US$13.845.
Berikut perbandingan GNI per kapita negara-negara Asia Tenggara pada 2022:
- Singapura: US$67.200 (pendapatan tinggi)
- Brunei Darussalam: US$31.410 (pendapatan tinggi)
- Malaysia: US$11.780 (pendapatan menengah-atas)
- Thailand: US$7.230 (pendapatan menengah-atas)
- Indonesia: US$4.580 (pendapatan menengah-atas)
- Vietnam: US$4.010 (pendapatan menengah-bawah)
- Filipina: US$3.950(pendapatan menengah-bawah)
- Laos: US$2.360 (pendapatan menengah-bawah)
- Timor Leste: US$1.970 (pendapatan menengah-bawah)
- Kamboja: US$1.700 (pendapatan menengah-bawah)
- Myanmar: US$1.210 (pendapatan menengah-bawah)
(Baca: Inilah 10 Negara dengan Pendapatan Tertinggi Dunia 2022 Versi Bank Dunia, Siapa Teratas?)