Masih Jadi Negara Menengah ke Bawah, Berapa GNI Indonesia pada 2021?

Ekonomi & Makro
1
Cindy Mutia Annur 05/07/2022 11:30 WIB
Gross National Income (GNI) per Kapita di Asia Tenggara (2021)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Laporan Bank Dunia mendapatan nasional bruto atau gross national income (GNI) per kapita Indonesia sebesar US$4.140 pada 2021. Sama seperti tahun sebelumnya, angka itu masih menempatkan RI bertengger di peringkat ke-4 tertinggi di Asia Tenggara.

Posisi puncak ditempati oleh Singapura dengan GNI per kapita US$64.010 pada 2021. Malaysia menempati posisi ke-2 dengan GNI per kapita sebesar US$10.930 dan Thailand  di posisi ke-3 dengan GNI per kapita US$7.260.

Di bawah Indonesia, ada Filipina dan Vietnam dengan GNI per kapita masing-masing sebesar US$3.640 dan US$3.560. Sementara itu, di urutan paling akhir ada  Myanmar dengan GNI per kapita sebesar US$1.140. 

Berdasarkan klasifikasi Bank Dunia, mayoritas negara di Asia Tenggara masuk kategori berpendapatan menengah ke bawah. Hal ini dikarenakan GNI per kapitanya berada di kisaran US$1.086 – US$4.255.

Ini pengecualian pada Thailand dan Malaysia yang masuk kategori sebagai negara berpendapatan menengah atas dengan GNI per kapitanya di kisaran US$4.256 – US$13.205.  Sementara itu, Singapura masuk ke kategori negara berpendapatan tinggi dengan GNI per kapita di atas US$13.205.

Berikut perbandingan GNI per kapita negara-negara Asia Tenggara pada 2021:

  • Singapura: US$64.010 (pendapatan tinggi)
  • Malaysia: US$10.930 (pendapatan menengah atas)
  • Thailand: US$7.260(pendapatan menengah atas)
  • Indonesia: US$4.140(pendapatan menengah bawah)
  • Filipina: US$3.640 (pendapatan menengah bawah)
  • Vietnam: US$ 3.560 (pendapatan menengah bawah)
  • Laos: US$2.520 (pendapatan menengah bawah)
  • Timor Leste: US$1.940 (pendapatan menengah bawah)
  • Kamboja: US$1.550 (pendapatan menengah bawah)
  • Myanmar: US$ 1.140 (pendapatan menengah bawah)

 (Baca: Meski Pendapatan Nasional Naik, RI Masih Jadi Negara Menengah Bawah)

Editor : Annissa Mutia
Data Populer
Lihat Semua