Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Kalimantan Timur yang diukur berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB) harga berlaku mencapai Rp858,43 triliun pada 2024.
Jika diukur berdasarkan PDRB harga konstan 2010, ekonomi provinsi dengan Ibu Kota Samarinda tersebut pada 2024 bernilai Rp570,82 triliun, tumbuh 6,17% dari tahun sebelumnya.
Pertumbuhan tersebut melampaui laju pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) nasional yang hanya 5,03%. Adapun tingginya pertumbuhan Kalimantan Timur tidak terlepas dari adanya Proyek Strategis Nasional (PSN) Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sektor usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi di Kalimantan Timur pada 2024 adalah sektor administrasi pemerintahan yang tumbuh 16,46%, diikuti pengadaan listrik dan gas 16,41%, konstruksi 13,6%, dan penyediaan akomodasi-makan-minum 11,67%.
Sedangkan lapangan usaha dengan pertumbuhan terendah adalah industri pengolahan yang hanya tumbuh 0,23%. Setelahnya ada sektor pertanian 2,28%, dan jasa kesehatan-kegiatan sosial 4,96%.
Berikut rincian PDRB Kalimantan Timur atas dasar harga berlaku pada 2024, diurutkan dari yang terbesar:
- Pertambangan dan penggalian: Rp329,46 triliun
- Industri pengolahan: Rp156,78 triliun
- Konstruksi: Rp101,87 triliun
- Pertanian, kehutanan, perikanan: Rp74,36 triliun
- Perdagangan besar dan eceran: Rp59,20 triliun
- Transportasi dan pergudangan: Rp38,66 triliun
- Administrasi pemerintahan: Rp18,96 triliun
- Jasa keuangan dan asuransi: Rp16,61 triliun
- Jasa pendidikan: Rp15,54 triliun
- Informasi dan komunikasi: Rp12,95 triliun
- Penyediaan akomodasi dan makan minum: Rp9,63 triliun
- Jasa kesehatan dan kegiatan sosial: Rp7,87 triliun
- Real estat: Rp6,98 triliun
- Jasa lainnya: Rp6,62 triliun
- Jasa perusahaan: Rp1,89 triliun
- Pengadaan listrik dan gas: Rp0,59 triliun
- Pengadaan air, pengelolaan sampah, daur ulang: Rp0,47 triliun
- Total: Rp858,43 triliun
(Baca: Pembangunan IKN Telan Anggaran Rp43,3 Triliun pada 2024)