PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) membukukan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp11,76 triliun pada semester I 2024.
Angka tersebut turun 7,8% dibanding semester I tahun lalu (year-on-year/yoy) yang labanya mencapai Rp12,75 triliun.
Meskipun begitu, pendapatan TKLM tumbuh 2,46% (yoy) menjadi Rp75,29 triliun pada periode 2024.
Berdasarkan pos, pendapatan paling banyak berasal dari segmen data, internet, dan jasa teknologi informatika yang menyumbang Rp47,11 triliun.
Kemudian pendapatan dari IndiHome mencapai Rp12,97 triliun, dari segmen interkoneksi Rp4,84 triliun, telepon Rp3,56 triliun, jaringan Rp1,53 triliun, dan pendapatan layanan lainnya Rp3,69 triliun.
Namun, kenaikan pendapatan Telkom tergerus beban yang juga meningkat. Pada semester I-2024, beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi Telkom naik 1,53% (yoy) menjadi Rp19,46 triliun.
Lalu beban penyusutan dan amortisasi naik 1,13% (yoy) menjadi Rp16,12 triliun, serta beban karyawan melonjak 20,92% (yoy) menjadi Rp9,48 triliun.
Direktur Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, sepanjang paruh pertama tahun ini perseroan tengah menjalankan program Pensiun Dini untuk efisiensi dan produktivitas.
“Hal ini menjadi bukti nyata bagi Telkom untuk dapat mempercepat transformasi sehingga semua lini bisnis Perseroan dapat memberikan hasil optimal bagi para pemangku kepentingan,” kata Ririek dalam pers rilisnya, Selasa (30/7/2024).
(Baca: 10 BUMN Penyumbang Dividen Terbesar pada 2023)