Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Kutai Kartanegara pada tahun 2024 sebesar 7,28%. Angka ini sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 7,61%. Dengan jumlah penduduk 793.131 jiwa, terdapat 59.000 jiwa penduduk miskin di kabupaten ini.
Perkembangan kemiskinan di Kutai Kartanegara menunjukkan penurunan sebesar 4,34% pada tahun terakhir. Dibandingkan dengan kabupaten lain di Kalimantan Timur, Kutai Kartanegara memiliki persentase kemiskinan yang lebih tinggi dari Kota Samarinda (4,30%) dan Kabupaten Berau (5,08%), tetapi lebih rendah dari Kabupaten Kutai Barat (9,56%), Kutai Timur (8,81%), dan Paser (8,63%).
(Baca: 8,04% Penduduk di Kabupaten Padang Lawas Utara Masuk Kategori Miskin)
Data historis menunjukkan bahwa persentase kemiskinan terendah di Kutai Kartanegara terjadi pada tahun 2012, yaitu 6,95%, sedangkan tertinggi pada tahun 2004 sebesar 15,07%. Pertumbuhan angka kemiskinan terendah terjadi pada tahun 2008, yaitu -26,21%, dan tertinggi pada tahun 2021 sebesar 9,3%. Pada tahun 2024, Kutai Kartanegara berada di urutan ke-336 secara nasional dalam hal persentase kemiskinan.
Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024) sebesar 7,61%, angka kemiskinan saat ini menunjukkan penurunan. Demikian pula, jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024) sebesar 7,63%, terjadi penurunan.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kota Dumai Periode 2004 - 2024)
Di Kalimantan Timur, Kabupaten Kutai Kartanegara berada di antara Kabupaten/Kota dengan persentase kemiskinan yang beragam. Garis kemiskinan di Kutai Kartanegara adalah sebesar Rp753.332 per kapita per bulan. Sementara pendapatan per kapita mencapai Rp344.492 juta per tahun.
Kabupaten Berau
Kabupaten Berau menduduki peringkat ke-439 secara nasional dalam persentase kemiskinan dengan 5,08%, lebih rendah dibandingkan Kutai Kartanegara. Jumlah penduduk miskin mencapai 12.350 jiwa, jauh lebih kecil dibandingkan jumlah penduduk miskin di Kutai Kartanegara. Garis kemiskinan di Berau tercatat sebesar Rp731.250 ribu per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita mencapai Rp194.080 juta per tahun, mengalami penurunan sebesar 2,24%. Pertumbuhan penduduknya mencapai 4,6%, lebih tinggi dari beberapa kabupaten lain di sekitarnya.
Kabupaten Kutai Barat
Dengan persentase kemiskinan 9,56%, Kutai Barat berada di peringkat ke-252 secara nasional. Jumlah penduduk miskinnya mencapai 14.490 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini tercatat Rp716.440 ribu per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita sebesar Rp222.075 juta per tahun yang stagnan. Pertumbuhan penduduk Kutai Barat tercatat 3,13%.
Kabupaten Kutai Timur
Kabupaten Kutai Timur memiliki persentase kemiskinan 8,81% dan berada di peringkat ke-274 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 37.110 jiwa. Garis kemiskinan di Kutai Timur tercatat Rp753.332 ribu per kapita per bulan. Pendapatan per kapita sebesar Rp344.492 juta per tahun, sedikit menurun 6,75%. Pertumbuhan penduduk mencapai 1,36%.
Kabupaten Paser
Kabupaten Paser mencatatkan persentase kemiskinan 8,63%, menempatkannya pada peringkat ke-284 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 25.280 jiwa. Garis kemiskinan di Paser tercatat Rp634.259 ribu per kapita per bulan. Pendapatan per kapita sebesar Rp193.140 juta per tahun, menurun 7,34%. Pertumbuhan penduduk Paser tercatat 2,77%.
Kabupaten Penajam Paser Utara
Persentase kemiskinan di Penajam Paser Utara adalah 6,69%, berada di peringkat ke-369 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 10.780 jiwa. Garis kemiskinan di Penajam Paser Utara tercatat Rp617.673 ribu per kapita per bulan. Pendapatan per kapita sebesar Rp87.144 juta per tahun, sedikit naik 0,1%. Pertumbuhan penduduk mencapai 3,12%.
Kota Samarinda
Kota Samarinda memiliki persentase kemiskinan terendah di antara kabupaten/kota yang dibandingkan, yaitu 4,30%, dan berada di peringkat ke-468 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 37.800 jiwa. Garis kemiskinan di Samarinda tercatat Rp877.945 ribu per kapita per bulan. Pendapatan per kapita sebesar Rp114.692 juta per tahun, naik 9,26%. Pertumbuhan penduduk Samarinda mencapai 1,42%.