Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kota Padang Panjang pada tahun 2024 sebesar 5,31%, sedikit naik dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 5,24%. Dengan jumlah penduduk 63.386 jiwa, terdapat 3.060 jiwa penduduk miskin di kota ini.
Dibandingkan kabupaten/kota lain di Sumatera Barat, pertumbuhan persentase kemiskinan Kota Padang Panjang menduduki peringkat ke-133 di pulau Sumatera dan peringkat ke-429 secara nasional. Data historis menunjukkan fluktuasi angka kemiskinan di Kota Padang Panjang dalam dua dekade terakhir.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kota Serang Periode 2009 - 2024)
Persentase kemiskinan terendah tercatat pada tahun 2004 sebesar 3,71%, sedangkan tertinggi pada tahun 2008 sebesar 8,24%. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2008 sebesar 58,77%, sementara penurunan terdalam tercatat pada tahun 2022 turun 13,18%. Dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024) sebesar 5,20% dan lima tahun terakhir (2020-2024) sebesar 5,32%, angka kemiskinan saat ini cenderung stabil.
Jika dibandingkan dengan wilayah sekitar di Sumatera Barat, Kota Padang Panjang memiliki persentase kemiskinan yang berdekatan dengan Kabupaten Dharmasraya (5,32%).
Kabupaten Dharmasraya
Kabupaten Dharmasraya menempati urutan ke-428 secara nasional dalam hal persentase kemiskinan, dengan angka 5,32%. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini mencapai 15.250 jiwa dari total populasi 240.159 jiwa. Garis kemiskinan di Dharmasraya adalah Rp 622.190 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita mencapai Rp 58,71 juta per tahun. Pertumbuhan penduduknya sebesar 2,41% menunjukkan perkembangan yang stabil. Meski persentase kemiskinan sedikit lebih tinggi dari Kota Padang Panjang, Dharmasraya menunjukkan potensi pertumbuhan ekonomi yang baik, terlihat dari pendapatan per kapita yang cukup tinggi. Persentase kemiskinan mengalami penurunan turun 4,32%, sementara jumlah penduduk miskin turun 1,55%.
Kabupaten Padang Pariaman
Kabupaten Padang Pariaman, dengan persentase kemiskinan 6,27%, menduduki peringkat ke-391 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 26.760 jiwa dari total 457.532 jiwa. Garis kemiskinan di Padang Pariaman tercatat Rp 580.392 per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita sebesar Rp 58,39 juta per tahun. Pertumbuhan penduduknya sebesar 1,44%. Meskipun memiliki jumlah penduduk miskin yang signifikan, Padang Pariaman menunjukkan potensi ekonomi yang cukup baik. Persentase kemiskinan turun tipis -1,10%, sementara jumlah penduduk miskin turun 0,63%.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Sarolangun 2015-2024)
Kota Pariaman
Kota Pariaman memiliki persentase kemiskinan sebesar 4,26% dan menduduki peringkat ke-470 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 4.010 jiwa dari total populasi 102.765 jiwa. Garis kemiskinan di kota ini adalah Rp 609.286 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita mencapai Rp 69,17 juta per tahun. Pertumbuhan penduduknya sebesar 3,3%. Dengan persentase kemiskinan yang lebih rendah dan pendapatan per kapita yang lebih tinggi dibandingkan wilayah lain, Kota Pariaman menunjukkan indikasi kesejahteraan yang relatif baik. Persentase kemiskinan naik 1,43%, sementara jumlah penduduk miskin naik 2,56%.
Kota Payakumbuh
Kota Payakumbuh mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 5,19%, menempatkannya di peringkat ke-435 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 7.620 jiwa dari total 147.963 jiwa. Garis kemiskinan di Payakumbuh adalah Rp 648.230 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita mencapai Rp 64,21 juta per tahun. Pertumbuhan penduduknya sebesar 2,24%. Kota Payakumbuh menunjukkan keseimbangan antara pertumbuhan penduduk dan upaya penanggulangan kemiskinan. Persentase kemiskinan turun 4,60%, sementara jumlah penduduk miskin turun 3,30%.
Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung
Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung memiliki persentase kemiskinan 5,78%, menduduki peringkat ke-408 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 14.990 jiwa dari total 245.936 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini adalah Rp 565.067 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita mencapai Rp 50,61 juta per tahun. Pertumbuhan penduduknya sebesar 1,55%. Kabupaten ini menunjukkan potensi ekonomi yang cukup baik, namun perlu upaya lebih untuk menekan angka kemiskinan. Persentase kemiskinan turun 1,70%, sementara jumlah penduduk miskin turun 0,20%.
Kabupaten Tanah Datar
Kabupaten Tanah Datar mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 4,28%, menempatkannya di peringkat ke-469 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 15.000 jiwa dari total 382.333 jiwa. Garis kemiskinan di Tanah Datar adalah Rp 554.665 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita mencapai Rp 45,07 juta per tahun. Pertumbuhan penduduknya sebesar 1,06%. Kabupaten Tanah Datar menunjukkan potensi ekonomi yang baik, ditunjukkan dengan persentase kemiskinan yang lebih rendah dibandingkan kabupaten lain. Persentase kemiskinan naik 2,88%, sementara jumlah penduduk miskin naik 2,95%.