Kredit sektor properti masih membukukan pertumbuhan sepanjang 2015 meskipun perekonomian domestik mengalami perlambatan. Namun jika dibandingkan dengan posisi 2014 yang mencapai 17 persen, kredit sektor properti tahun lalu mengalami perlambatan. Menurut data Bank Indonesia, hingga akhir tahun lalu kredit properti mencapai Rp 620,5 triliun, tumbuh 11,9 persen dibanding akhir 2014, atau rata-rata tumbuh 1,1 persen per bulan. Ditengah kelesuan perekonomian, kepemilikan properti justru dianggap investasi yang menguntungkan karena harga properti terus bergerak naik.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) mendominasi nilai kredit sektor properti sebesar 55 persen (Rp340,9 triliun), kemudian konstruksi sebesar 28 persen (Rp172,5 triliun) serta Real Estat sebesar 17 persen (Rp 107,1 triliun).