Emisi karbon menjadi topik hangat dalam pertemuan G20 di Roma, Italia, pada 30-31 Oktober 2021. Hal itu didorong fakta, emisi karbon dari negara-negara G20 terus meningkat, terutama Tiongkok, sebagai akibat dari tingginya penggunaan bahan bakar fosil dalam penyediaan energi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Tiongkok menjadi negara penghasil emisi CO2 dari pembakaran bahan bakar terbesar di antara negara G20. Menurut Enerdata, negara Tirai Bambu itu menghasilkan emisi CO2 sebesar 9.717 MtCO2 pada 2020.
Posisi kedua ditempati Amerika Serikat yang menghasilkan emisi sebesar 4.405 MtCO2 pada tahun lalu. Setelahnya ada India dan Rusia dengan emisi masing-masing 2.191 MtCO2 dan 1.619 MtCO2.
Posisi berikutnya ditempati Jepang dengan 979 MtCO2 emisi karbon. Kemudian ada Jerman yang menghasilkan emisi sebesar 617 MtCO2.
Indonesia berada diurutan kedelapan dengan emisi sebesar 566 MtCO2. Di Indonesia, emisi telah meningkat secara signifikan sejak tahun 1990, mencapai level tertinggi 596 MtCO2 pada tahun 2019.
(Baca: Baru 11 Negara G20 yang Miliki Skema Tarif Emisi Karbon, RI Tidak Termasuk)