Survei Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia menunjukkan, mayoritas atau 74,4% responden bersedia untuk menanggung kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berkualitas yang sesuai dengan kebijakan Euro 4.
Euro 4 merupakan standar emisi yang ditetapkan Uni Eropa dengan ketentuan bahan bakar mengandung sulfur 50 ppm (parts per million). Saat ini, jenis BBM di Indonesia yang baru memenuhi standar Euro 4 di antaranya Pertadex 53, Pertamax Green 95, dan Pertamax Turbo 98.
>
Kebijakan ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas BBM, sehingga kualitas polusi udara yang dihasilkan kendaraan tidak terlalu mencemari lingkungan.
Dari kelompok yang setuju, sebanyak 38,1% responden berharap kebijakan BBM Euro 4 ini dapat meningkatkan efisiensi BBM.
Melalui penerapan kebijakan BBM Euro 4, responden juga berharap dapat mendapatkan manfaat berupa kesehatan yang lebih baik (20,3%), udara yang lebih bersih (14,7%); dan teknologi yang lebih maju (14,5%).
Ada pula 7,1% responden yang berharap kebijakan ini dapat memitigasi perubahan iklim dan 5,3% responden mengharapkan manfaat lainnya.
Kendati demikian, terdapat dampak kebijakan BBM Euro 4 yang dinilai memberatkan responden. Hal tersebut antara lain pajak kendaraan yang lebih mahal (39,9%), harga BBM lebih mahal (26,4%), dan harga kendaraan akan lebih mahal (14%).
Survei CORE mengungkap, rata-rata harga maksimum yang rela dibayar responden adalah Rp11.938 per liter untuk bensin Euro 4 dan Rp8.739 per liter untuk diesel Euro 4.
Survei ini dilakukan pada Desember 2024 dengan melibatkan 394 responden. Rinciannya, 66% responden perempuan dan 34% responden laki-laki. Sebanyak 24,9% responden bekerja pada sektor formal, 48,5% di sektor informal, dan 26,7% tidak bekerja dan bukan angkatan kerja.
(Baca: Singapura Pemasok Terbesar BBM Indonesia, Ini Riwayat Impornya)