Masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode pertama hampir usai. Beberapa keberhasilan menjadi perhatian banyak pihak, begitupula kegagalannya. Salah satu kegagalannya, Presiden Jokowi tidak berhasil membawa pertumbuhan ekonomi Indonesia sesuai target dan janjinya saat kampanye 2014.
Target yang tertulis di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, pertumbuhan ekonomi terus meningkat. Dimulai tahun 2015, pertumbuhan ekonomi ditargetkan menjadi 5,7 persen. Puncak pertumbuhan ekonomi pada 2019 sebesar 8 persen.
Realisasinya, pertumbuhan ekonomi selama lima tahun berturut-turut tidak mencapai target. Pemerintah mengatakan hal ini disebabkan meningkatnya harga komoditas di pasar internasional tidak terjadi, tepat ketika Jokowi menjabat sebagai Presiden.
Target pertumbuhan ekonomi yang rata-rata 7%, bahkan 8% di 2019, itu mungkin yang terlalu tinggi dikaitkan dengan dinamika ekonomi global," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (3/10).