Respons Pemerintah atas 9 Isu Krusial di Mata Anak Muda, Sudah Baik?

Demografi

Lite

Erlina Fury Santika 01/09/2025 20:40 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut survei yang dilakukan Yayasan Partisipasi Muda, anak muda cenderung menilai respons pemerintah Indonesia terhadap isu kesehatan cukup tinggi. Sementara ketimpangan paling rendah

Tingkat Responsivitas Pemerintah Indonesia terhadap 9 Isu Besar menurut Anak Muda (November 2024-Maret 2025)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Respons Pemerintah atas 9 Isu Krusial di Mata Anak Muda, Sudah Baik?

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Tingkat Responsivitas Pemerintah Indonesia terhadap 9 Isu Besar menurut Anak Muda (November 2024-Maret 2025)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Yayasan Partisipasi Muda menyurvei tingkat responsivitas pemerintah Indonesia atas sembilan isu besar yang terjadi di Indonesia yang dinilai oleh kalangan anak muda Indonesia pada awal 2025.

Dalam laporan dalam Ruang Sipil dan Partisipasi Pemuda, responsivitas isu dengan nilai cukup tinggi adalah kesehatan, yakni 5,1 poin. Meski paling tinggi di antara isu lain, angka ini masih cukup jauh dari skala maksimum yang sebesar 10 poin.

Kedua adalah sumber pangan, sebesar 5 poin. Lalu ada pendidikan sebesar 4,7 poin dan populasi rentan 4,3 poin.

(Baca: Tantangan Ekonomi Menurut Anak Muda Indonesia, dari Bahan Pokok hingga Pendapatan Pajak)

Isu hak asasi manusia (HAM) dan lingkungan berada di level yang sama, yakni 4,2 poin. Selain itu ada kemiskinan sebesar (4), peluang ekonomi (4), dan ketimpangan (3,9).

Survei ini melibatkan 505 responden dengan distribusi usia rentang 18-25 tahun. Mayoritas gender responden di tiga zona wilayah adalah perempuan, terutama di tengah (61,9%) dan barat (55,4%). Laki-laki agak banyak di timur (45,1%). Responden non-biner dan beragam gender paling menonjol di barat.

Mayoritas responden berpendidikan SMA (49,1%) dan sarjana/D4 (44,8%), sedangkan sisanya tersebar pada pendidikan vokasi (3,2%), SMP (2%), pascasarjana (0,8%), dan SD (0,2%).

Data dikoleksi pada November 2024-Maret 2025 dan dibukukan dalam edisi April 2025.

(Baca: Faktor Penghambat Tak Tuntasnya Kasus HAM RI Menurut Pemuda)

Editor : Erlina Fury Santika