Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024, pemerintah mengalokasikan anggaran Program Modernisasi Alutsista, Non-Alutsista, dan Sarpras Pertahanan sebesar Rp43 triliun.
Nilainya berkurang sekitar Rp8,4 triliun atau turun 16,3% dibanding outlook realisasi anggaran 2023.
Anggaran Program Modernisasi Alutsista, Non-Alutsista, dan Sarpras Pertahanan ini memiliki 6 output atau keluaran prioritas, yaitu:
- Pengadaan alutsista (alat utama sistem senjata);
- Pemeliharaan dan perawatan alutsista;
- Penguatan pertahanan dan keamanan di perbatasan dan pulau terluar;
- Peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan prajurit;
- Pembangunan pertahanan siber; dan
- Pembangunan dan pengembangan industri pertahanan.
Adapun seluruh program tersebut berada di bawah Kementerian Pertahanan.
Menurut penjelasan APBN 2024, pada 2022 Kementerian Pertahanan mendapat tambahan anggaran dari pinjaman luar negeri Rp9,45 triliun, serta pinjaman dalam negeri Rp5,86 triliun untuk mendukung alutsista.
Kemudian pada 2023 ada lagi tambahan pinjaman luar negeri Rp5,09 triliun, serta pinjaman dalam negeri Rp4,32 triliun untuk dukungan serupa.
Namun, APBN 2024 tidak memberi rincian berapa nilai pinjaman untuk dukungan alutsista tahun ini.
Jumlah total utang pemerintah untuk alutsista juga tidak tercatat dalam dokumen tersebut.
(Baca: Ini Perbandingan Anggaran Pertahanan Era SBY dan Jokowi)