Ada banyak ahli yang menilai kondisi ekonomi Indonesia memburuk pada awal tahun ini.
Hal ini terlihat dari laporan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) yang bertajuk LPEM Economic Experts Survey Semester I 2025.
(Baca: Tren PHK di Indonesia Meningkat 2022-2024)
Pada Februari 2025 LPEM menyurvei 42 orang ahli ekonomi dari berbagai latar belakang, termasuk akademisi, lembaga riset, think tank, sektor swasta, dan organisasi multinasional.
Para responden ini mewakili perspektif domestik dan internasional, yang berasal dari Jawa Barat, Jakarta, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Yogyakarta, Jawa Tengah, serta dari Australia, Inggris, dan Amerika Serikat.
Salah satu hasil surveinya, sebanyak 23 dari 42 orang ahli (55%) menilai kondisi ekonomi Indonesia pada awal 2025 lebih buruk dari tiga bulan sebelumnya.
Kemudian 7 ahli menilai kondisi ekonomi saat ini jauh lebih buruk, 11 ahli menganggap tak ada perubahan, dan hanya 1 ahli yang menyatakan lebih baik.
Hal ini diiringi dengan banyaknya pesimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Ekspektasi pertumbuhan ekonomi pada periode berikutnya terlihat pesimistis, dengan sebagian besar ahli (23 dari 42 orang) memperkirakan pertumbuhan akan lebih rendah dari angka terkini," demikian dikutip dari laporan LPEM.
(Baca: Target Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dalam RPJMN 2025-2029)