Harga-harga komponen penyumbang inflasi makanan di Indonesia pada Juni lalu berada di angka -0,69%. Angka ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat -0,45%. Di antara 11 kelompok inflasi yang diukur di daerah ini, kelompok makanan, minuman dan tembakau menyumbang -0,49% inflasi daerah.
(Baca: Inflasi Makanan, Minuman dan Tembakau di Kabupaten Mesuji Bulan Juni Sebesar 1,83%)
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) makanan, minuman dan tembakau di Indonesia berada di level 110,06 pada Juni 2024, lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 110,82.
Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, inflasi makanan, minuman dan tembakau telah turun 8,36% (year on year/yoy). Sementara jika dibandingkan dengan posisi awal tahun, harga-harga komponen penyumbang inflasi di Indonesia telah mengalami pertumbuhan 1,58% (year to date/ytd).
Dibandingkan dengan 11 kelompok lainnya, inflasi kelompok ini berada di urutan 11.
(Baca: Harga Makanan, Minuman dan Tembakau di Kabupaten Tabanan Bulan Juni Naik 0,74%)
Berikut ini inflasi subkelompok makanan, minuman dan tembakau yang di ukur BPS per Juni di Indonesia :
- Kelompok makanan -0,69%
- Kelompok rokok dan tembakau 0,42%
- Kelompok minuman yang tidak beralkohol 0,14%
- Kelompok minuman beralkohol 0,1%
- Kelompok makanan, minuman dan tembakau -0,49%
Dibandingkan dengan 150 kabupaten/kota lain, inflasi makanan, minuman dan tembakau tertinggi terjadi di Kota Denpasar turun 1,67% dengan IHK sebesar 110.32 dan terendah terjadi di Kota Bandar Lampung turun 0,59% dengan IHK sebesar 108.55. Sementara untuk Indonesia ini menempati urutan 71.
Seperti diumumkan oleh BPS awal bulan ini, inflasi Juni 2024 mencapai 0,12% secara bulanan dan -23,07% secara tahunan. Meski tercatat lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulanan sebelumnya, tingkat inflasi bulanan ini tidak setinggi periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar 3,28%.