Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, belanja negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kerap meningkat sejak 2019.
Belanja negara pada 2019 terbukukan sebesar Rp2.309,3 triliun. Rinciannya, belanja pemerintah pusat (BPP) sebesar Rp1.496,3 triliun dan transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp813 triliun.
Menduduki 2022, belanja negara mencapai Rp3.096,2 triliun. Kemenkeu menyebut angka itu tumbuh rata-rata sebesar 10,3% dari 2019. Rinciannya, BPP mencapai Rp2.280 triliun dan TKD mencapai Rp816,2 triliun.
Dalam outlook 2023, belanja negara Rp3.123,6 triliun, tumbuh 0,9% dari 2022. Rinciannya, BPP sebesar Rp2.298,2 triliun dan TKD sebesar Rp825,4 triliun.
Sementara untuk RAPBN 2024, pemerintah mengalokasikan total belanja negara sebesar Rp3.304,1 triliun, tumbuh 5,8% dari outlook 2023. Rinciannya, BPP sebesar Rp2.446,5 triliun dan TKD sebesar Rp857,6 triliun.
Dalam Nota Keuangan Tahun Anggaran 2024, Kemenkeu menulis bahwa 2024 merupakan tahun terakhir dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Maka, belanja negara akan difokuskan untuk pencapaian sasaran dan target prioritas nasional serta penuntasan major project dan/atau Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Belanja negara tahun 2024 akan diarahkan untuk penguatan kualitas belanja sehingga menghasilkan output/outcome yang optimal dalam mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," tulis Kemenkeu.
Berikut rincian tren belanja negara 2019 hingga RAPBN 2024 :
- 2019: Rp2.309,3 triliun
BPP: Rp1.496,3 triliun
TKD: Rp813 triliun
- 2020: Rp2.595,5 triliun
BPP: Rp1.833 triliun
TKD: Rp762,5 triliun
- 2021: Rp2.786,4
BPP: Rp2.000,7 triliun
TKD: Rp785,7 triliun
- 2022: Rp3.096,2 triliun
BPP: Rp2.280 triliun
TKD: Rp816,2 triliun
- Outlook 2023: Rp3.123,6 triliun
BPP: Rp2.298,2 triliun
TKD: Rp825,4 triliun
- RAPBN 2024: Rp3.304,1 triliun
BPP: Rp2.446,5 triliun
TKD: Rp857,6 triliun
(Baca juga: RAPBN 2024, Jokowi Ingin Belanja Banyak dengan Defisit Rp522,8 T)