Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kota Mataram Capai 0,65% pada 2023

1
Irfan Fadhlurrahman 30/09/2024 11:28 WIB
Image Loader
Memuat...
Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (2017-2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat sebesar 0,65% pada 2023.

Angka tersebut turun 0,64% dari tahun sebelumnya sebesar 1,29%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir turun 3,76%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kota Mataram lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional.

Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kota Mataram yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 0,65% dari total penduduk.

Dibandingkan dengan 9 kabupaten/kota lain di Provinsi Nusa Tenggara Barat, PoU di Kota Mataram ada di urutan pertama. Wilayah dengan PoU tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Bima (3,21%).

Berikut ini daftar PoU terendah di seluruh kabupaten/kota Provinsi Nusa Tenggara Barat pada 2023.

  1. Kota Mataram: 0,65%
  2. Kabupaten Sumbawa Barat: 0,76%
  3. Kota Bima: 1,19%
  4. Kabupaten Lombok Timur: 1,52%
  5. Kabupaten Dompu: 2,06%
  6. Kabupaten Lombok Barat: 2,42%
  7. Kabupaten Sumbawa: 2,6%
  8. Kabupaten Lombok Utara: 2,66%
  9. Kabupaten Lombok Tengah: 2,98%
  10. Kabupaten Bima: 3,21%

(Baca: Update 2024: Jumlah Penduduk Kota Banjar 209,18 Ribu Jiwa)

Data Populer

Lihat Semua