Menurut data yang dihimpun United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA), selama periode 7-13 Oktober 2023 perang Israel-Palestina sudah menimbulkan sekitar 3.200 korban jiwa dan 12.000 korban luka dari kedua belah pihak.
Berdasarkan lokasinya, korban Palestina paling banyak berada di Gaza, yakni korban jiwa sekitar 1.900 orang dan korban luka 7.696 orang. Sementara di wilayah Tepi Barat korban jiwanya 49 orang dan korban luka 950 orang.
(Baca: Warga Palestina Butuh Bantuan Rp4,6 Triliun, Mayoritas untuk Makan)
Di sisi lain, korban jiwa dari pihak Israel mencapai 1.300 orang dan korban luka 3.436 orang.
Adapun pada hari ke-7 perang, yakni Jumat (13/10/2023), seluruh korban jiwa baru berasal dari pihak Palestina, sedangkan dari pihak Israel tak ada tambahan nyawa melayang.
"Pemboman Israel dari udara, laut, dan darat terus berlanjut dan meningkat di seluruh Jalur Gaza selama tujuh hari berturut-turut. Antara Kamis malam dan Jumat siang ada 382 orang yang terbunuh di Gaza," kata OCHA dalam laporannya, Jumat (13/10/2023).
"Kelompok bersenjata Palestina di Gaza juga terus menembakkan roket ke pusat-pusat permukiman Israel. Hingga Jumat malam, tidak ada korban jiwa baru di Israel yang dilaporkan," lanjutnya.
OCHA belum mencatat jumlah pengungsi terkini dari perang tersebut. Namun, jumlahnya diperkirakan terus bertambah.
"Sekitar Kamis tengah malam waktu setempat (12/10/2023), militer Israel memerintahkan sekitar 1,1 juta orang di bagian utara Jalur Gaza untuk mengungsi ke arah selatan dalam waktu 24 jam, menjelang operasi militer. Hingga Jumat pukul 21.00 waktu setempat (13/10/2023), diperkirakan puluhan ribu orang telah mengungsi," kata OCHA.
"Sebelum perintah tersebut dikeluarkan, lebih dari 400.000 warga Palestina sudah lebih dulu mengungsi," lanjutnya.
(Baca: Serangan Israel Meningkat, Gelombang Pengungsian di Gaza Melonjak)