Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah mengalami kenaikan. Persentase penduduk miskin mencapai 30,03 persen, lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang sebesar 29,2 persen. Jumlah penduduk miskin juga mengalami peningkatan menjadi 30.420 jiwa dari sebelumnya 29.320 jiwa, sementara total penduduk tercatat 116.333 jiwa.
Kenaikan persentase kemiskinan ini setara dengan pertumbuhan sebesar 2,84 persen. Dibandingkan kabupaten lain di Papua Tengah, Dogiyai berada di urutan yang cukup tinggi dalam persentase penduduk miskin.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Konawe 2015-2024)
Jika melihat data historis, angka kemiskinan di Dogiyai cenderung fluktuatif. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2009 sebesar 36,57 persen, sementara terendah pada tahun 2020 sebesar 28,62 persen. Pertumbuhan angka kemiskinan terendah tercatat pada tahun 2010 yaitu -7,14 persen, sedangkan tertinggi pada tahun 2013 sebesar 7,21 persen. Pada tahun 2024, Dogiyai berada di peringkat ke-16 secara nasional dalam hal persentase kemiskinan.
Dibandingkan dengan kabupaten lain di Papua Tengah yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Dogiyai menunjukkan beberapa perbedaan. Kabupaten Paniai memiliki persentase kemiskinan lebih tinggi, sementara Kabupaten Mimika jauh lebih rendah. Hal ini menunjukkan adanya disparitas kondisi ekonomi antar wilayah di Papua Tengah.
Kabupaten Mimika
Mimika memiliki persentase kemiskinan sebesar 14,18 persen, menduduki peringkat ke-116 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 32.090 jiwa dari total populasi 315.995 jiwa. Garis kemiskinan di Mimika tergolong tinggi, mencapai Rp 1.09 juta per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Mimika juga cukup tinggi, yaitu Rp 446,33 juta per tahun. Pertumbuhan ekonomi di Mimika menunjukkan peningkatan dengan kemiskinan tumbuh 4.65 persen.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Dompu | 2004 - 2024)
Kabupaten Nabire
Dengan persentase kemiskinan sebesar 24,00 persen dan menduduki peringkat ke-38 se-Indonesia, Nabire mencatatkan jumlah penduduk miskin sebanyak 36.020 jiwa dari total 178.006 jiwa. Garis kemiskinan di Nabire adalah Rp 833,65 ribu per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di Nabire tercatat Rp 85,35 juta per tahun. Kenaikan tipis dari tahun sebelumnya, pertumbuhan kemiskinan di Nabire adalah 2.78 persen.
Kabupaten Paniai
Paniai mencatatkan persentase kemiskinan yang cukup tinggi, yaitu 37,07 persen dan menduduki peringkat ke-5 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di Paniai mencapai 64.340 jiwa dari total populasi 124.835 jiwa. Garis kemiskinan di Paniai adalah Rp 711,07 ribu per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Paniai relatif rendah, hanya Rp 22,57 juta per tahun. Pertumbuhan kemiskinan Paniai sebesar 4.75 persen.
Kabupaten Puncak Jaya
Kabupaten Puncak Jaya memiliki persentase kemiskinan sebesar 35,94 persen dan menduduki peringkat ke-7 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 48.780 jiwa dari total populasi 219.995 jiwa. Garis kemiskinan di Puncak Jaya adalah Rp 879,63 ribu per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Puncak Jaya relatif rendah, hanya Rp 7,07 juta per tahun.
Kabupaten Puncak
Kabupaten Puncak mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 37,49 persen, menduduki urutan ke-4 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di Puncak mencapai 43.730 jiwa dari total populasi 177.617 jiwa. Garis kemiskinan di Puncak mencapai Rp 888,66 ribu per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat di Puncak sangat rendah, hanya Rp 14,45 juta per tahun. Kenaikan ekonomi sebesar 2,88 persen, pertumbuhan kemiskinan di Puncak memperlihatkan sedikit peningkatan.