Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Dompu pada tahun 2024 sebesar 11,59%. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 8,16% dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah penduduk miskin tercatat 32.080 jiwa dari total 270.664 penduduk.
Perkembangan kemiskinan di Dompu menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan kabupaten lain di Nusa Tenggara Barat. Secara historis, persentase kemiskinan di Dompu mengalami fluktuasi selama periode 2004-2024. Tahun 2006 menjadi tahun dengan persentase kemiskinan tertinggi yaitu 30,68%, sedangkan terendah pada tahun 2024. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 9,57%, sementara penurunan terdalam terjadi pada tahun 2008 yaitu -14,18%.
(Baca: 88,9% Penduduk di Kabupaten Sambas Beragama Islam)
Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024), persentase kemiskinan saat ini lebih rendah. Begitu pula jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024). Secara nasional, peringkat kemiskinan Dompu juga bergeser, dari peringkat 97 pada tahun 2004 menjadi peringkat 189 pada tahun 2024.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Nusa Tenggara Barat yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Dompu menunjukkan posisi yang kompetitif. Kabupaten Lombok Barat memiliki persentase 12,65%, Kabupaten Lombok Tengah 12,07%, dan Kabupaten Sumbawa Barat 12,23%. Sementara Kota Bima dan Kota Mataram memiliki persentase lebih rendah, masing-masing 8,12% dan 8%.
Kota Bima
Kota Bima berada di peringkat 305 secara nasional dalam persentase kemiskinan. Jumlah penduduk miskin di Kota Bima tercatat 15.810 jiwa, jauh lebih sedikit dibandingkan Dompu, dari total penduduk 163.824 jiwa. Garis kemiskinan di kota ini adalah Rp496.096,00 per kapita per bulan, sedangkan pendapatan per kapita mencapai Rp32,48 juta per tahun. Pertumbuhan ekonomi kota ini juga menunjukkan peningkatan yang cukup baik. Angka kemiskinan menunjukkan penurunan sebesar 6,34%.
(Baca: Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Rokan Hulu pada 2024)
Kabupaten Lombok Barat
Kabupaten Lombok Barat menduduki peringkat 149 secara nasional dalam hal persentase kemiskinan. Jumlah penduduk miskin mencapai 96.570 jiwa dari total penduduk 748.580 jiwa. Garis kemiskinan di Lombok Barat tercatat Rp576.478,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita hanya Rp25,04 juta per tahun. Terjadi penurunan angka kemiskinan sebesar 7,46%.
Kabupaten Lombok Tengah
Kabupaten Lombok Tengah menempati urutan ke-165 secara nasional dengan angka kemiskinan 12,07%. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini mencapai 122.320 jiwa, angka yang cukup tinggi mengingat total penduduk 1.106.619 jiwa. Garis kemiskinan di Lombok Tengah adalah Rp549.400,00 per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita sebesar Rp20,37 juta per tahun. Penurunan angka kemiskinan mencapai 6,65%.
Kota Mataram
Kota Mataram memiliki persentase kemiskinan terendah di antara wilayah yang dibandingkan, yaitu 8% dan berada di urutan ke 309 se Indonesia. Jumlah penduduk miskin di kota ini adalah 43.740 jiwa dari total penduduk 459.683 jiwa. Garis kemiskinan di Mataram adalah yang tertinggi dibandingkan daerah lain, mencapai Rp657.667,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita juga relatif tinggi, yaitu Rp54,38 juta per tahun. Pertumbuhan angka kemiskinan mengalami penurunan sebesar 7,19%.
Kabupaten Sumbawa Barat
Kabupaten Sumbawa Barat memiliki persentase kemiskinan 12,23% dan menempati peringkat 160 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini adalah 21.130 jiwa dari total penduduk 153.575 jiwa. Garis kemiskinan tercatat Rp611.142,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di Sumbawa Barat cukup tinggi, mencapai Rp235,09 juta per tahun, jauh lebih tinggi dari kabupaten lain. Penurunan angka kemiskinan mencapai 5,56%.