Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Sarmi mencapai 14,05 persen pada 2024, meningkat 0,84 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah penduduk miskin juga naik 420 jiwa menjadi 5.870 jiwa dari total 44.200 penduduk. Pertumbuhan kemiskinan ini sebesar 6,36 persen.
Dibandingkan kabupaten lain di Papua, peningkatan persentase kemiskinan di Sarmi menempatkannya pada urutan 120 se-Indonesia. Data historis menunjukkan fluktuasi angka kemiskinan di Sarmi selama periode 2004-2024. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada 2006 sebesar 31,37 persen, sementara terendah pada 2014 dengan 13,32 persen.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Bengkayang 2015-2024)
Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi terjadi pada 2005 sebesar 6,85 persen, sedangkan penurunan terbesar tercatat pada 2014 turun 24,83 persen. Dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024) sebesar 13,67 persen, angka kemiskinan saat ini sedikit lebih tinggi. Namun, jika dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024) sebesar 13,78 persen, angka saat ini juga lebih tinggi.
Dalam perbandingan dengan kabupaten lain di Provinsi Papua yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Sarmi menunjukkan kondisi yang bervariasi. Kabupaten lain dengan persentase kemiskinan terdekat adalah Biak Numfor, Jayapura, Kota Jayapura, Keerom, dan Kepulauan Yapen.
Kabupaten Biak Numfor
Kabupaten Biak Numfor mencatatkan persentase penduduk miskin sebesar 23,46 persen, menempatkannya pada urutan ke-41 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 35.940 jiwa dari total populasi 149.476 jiwa. Garis kemiskinan di wilayah ini adalah Rp 677.659,00 per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita mencapai Rp 46,47 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk miskin sedikit naik 0,67 persen.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Sukoharjo Periode 2004 - 2024)
Kabupaten Jayapura
Dengan persentase kemiskinan 11,6 persen, Kabupaten Jayapura menduduki peringkat 188 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 15.210 jiwa dari total penduduk 203.152 jiwa. Garis kemiskinan di Kabupaten Jayapura mencapai Rp 729.234,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di kabupaten ini mencapai Rp 117,89 juta per tahun, dengan pertumbuhan kemiskinan naik 2,01 persen.
Kota Jayapura
Kota Jayapura memiliki persentase penduduk miskin sebesar 10,72 persen, menempatkannya pada urutan ke-215 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 33.840 jiwa dari total populasi 404.351 jiwa. Garis kemiskinan di kota ini terbilang tinggi, mencapai Rp 1.179.015,00 per kapita per bulan, namun pendapatan per kapita mencapai Rp 94,66 juta per tahun dan pertumbuhan angka kemiskinan naik 3,20 persen.
Kabupaten Keerom
Kabupaten Keerom mencatatkan persentase penduduk miskin sebesar 15,84 persen, berada di urutan ke-87 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 9.520 jiwa dari total 70.823 jiwa. Garis kemiskinan di Keerom sebesar Rp 832.766,00 per kapita per bulan, sedangkan pendapatan per kapita mencapai Rp 56,36 juta per tahun dan pertumbuhan angka kemiskinan naik 2,15 persen.
Kabupaten Kepulauan Yapen
Kabupaten Kepulauan Yapen memiliki persentase penduduk miskin tertinggi di antara wilayah pembanding, yaitu 25,69 persen, menempatkannya pada urutan ke-33 se-Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 26.090 jiwa dari total 115.648 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini sebesar Rp 782.033,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di wilayah ini mencapai Rp 44,47 juta per tahun dan pertumbuhan angka kemiskinan sedikit turun turun 0,77 persen.