Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, persentase kemiskinan di Kabupaten Sukoharjo adalah 7,47%, sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 7,58%. Jumlah penduduk miskin tercatat 68.150 jiwa dari total populasi 913.950 jiwa.
Secara historis, persentase kemiskinan di Sukoharjo mengalami fluktuasi selama periode 2004-2024. Angka tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 15,63%, sedangkan terendah pada tahun 2019 sebesar 7,14%. Pertumbuhan kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 14,34%, dan penurunan terdalam pada tahun 2018 turun 15,31%. Dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024), angka kemiskinan saat ini sedikit lebih rendah. Namun, jika dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024), angka kemiskinan saat ini sedikit lebih tinggi.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Lima Puluh Kota 2015-2024)
Di tingkat nasional, Kabupaten Sukoharjo berada di peringkat 327 dalam hal persentase kemiskinan. Peringkat ini sedikit membaik dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di peringkat 330.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Sukoharjo berada di antara Kabupaten Kudus (7,23%) dan Kota Tegal (7,64%).
Kabupaten Kudus
Kabupaten Kudus menempati urutan ke-337 secara nasional dalam hal persentase kemiskinan. Jumlah penduduk miskin tercatat 65.690 jiwa, dengan pertumbuhan 0,81%. Jumlah penduduk keseluruhan mencapai 874.796 jiwa. Garis kemiskinan di Kudus adalah Rp 550.075 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Kudus mencapai Rp 145,6 juta per tahun, dengan pertumbuhan 4,93%.
Kabupaten Semarang
Kabupaten Semarang memiliki persentase kemiskinan 6,96% dan menduduki peringkat 349 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 76.870 jiwa, mengalami penurunan pertumbuhan turun 1,89%. Total penduduk adalah 1.085.196 jiwa. Garis kemiskinan di wilayah ini tercatat Rp 520.639 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 60,18 juta per tahun, meningkat 6,16%.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kota Pekanbaru Periode 2004 - 2024)
Kota Surakarta
Kota Surakarta mencatat persentase kemiskinan sebesar 8,31% dan berada di urutan 297 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 43.280 jiwa, dengan penurunan pertumbuhan -1,39%. Total penduduk mencapai 588.419 jiwa. Garis kemiskinan di Surakarta adalah yang tertinggi di antara wilayah pembanding, yakni Rp 638.102 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 122,53 juta per tahun, meningkat 6,63%.
Kabupaten Tegal
Kabupaten Tegal mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 6,81% dan menduduki peringkat 363 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin cukup besar, mencapai 98.020 jiwa, meskipun mengalami penurunan pertumbuhan signifikan turun 6,67%. Total penduduk mencapai 1.727.497 jiwa. Garis kemiskinan di wilayah ini adalah Rp 497.315 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Tegal terendah di antara wilayah pembanding, hanya Rp 28,49 juta per tahun.
Kota Tegal
Kota Tegal memiliki persentase kemiskinan 7,64% dan berada di peringkat 325 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 19.170 jiwa, dengan penurunan pertumbuhan -0,26%. Jumlah penduduk total adalah 293.818 jiwa. Garis kemiskinan di Kota Tegal paling tinggi di antara kabupaten lain sebesar Rp 664.922 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 72,27 juta per tahun, meningkat 6,66%.
Kabupaten Temanggung
Kabupaten Temanggung memiliki persentase kemiskinan sebesar 8,67%, dengan peringkat nasional 281. Jumlah penduduk miskin mencapai 68.770 jiwa, mengalami penurunan pertumbuhan turun 5,74%. Total penduduk tercatat 820.736 jiwa. Garis kemiskinan di Temanggung terendah di antara wilayah pembanding, yaitu Rp 416.086 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 35,49 juta per tahun, meningkat 6,62%.