Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Toraja Utara pada tahun 2024 sebesar 10,73 persen. Angka ini mengalami penurunan sebesar 11,47 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah penduduk miskin tercatat 25.970 jiwa dari total 264.277 jiwa penduduk.
Kabupaten Toraja Utara menunjukkan perkembangan positif dalam penanganan kemiskinan. Dibandingkan dengan kabupaten lain di Sulawesi Selatan, Toraja Utara berada di urutan keenam untuk persentase kemiskinan. Penurunan ini juga terlihat dari jumlah penduduk miskin yang berkurang 3.170 jiwa dari tahun sebelumnya.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Demak 2015-2024)
Data historis kemiskinan menunjukkan fluktuasi. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2010 sebesar 19,08 persen. Angka terendah terjadi pada tahun 2024 sebesar 10,73 persen. Pertumbuhan angka kemiskinan terendah terjadi pada tahun 2024 dengan -11,47 persen, sedangkan pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2023 dengan 4,03 persen. Dibandingkan rata-rata 3 tahun terakhir (2022-2024), persentase kemiskinan saat ini lebih baik. Kabupaten Toraja Utara berada di urutan ke-214 se-Indonesia dalam persentase kemiskinan.
Berikut perbandingan dengan kabupaten lain di Sulawesi Selatan yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan dengan Kabupaten Toraja Utara: Kabupaten Bone, Kabupaten Kepulauan Selayar, Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Maros, Kabupaten Pinrang, dan Kabupaten Tana Toraja.
Kabupaten Bone
Kabupaten Bone mencatatkan persentase kemiskinan 9,58 persen, menduduki peringkat ke-251 se-Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 73.030 jiwa dari total 822.763 jiwa penduduk, dengan penurunan 8,85 persen. Garis kemiskinan berada di angka Rp 423.727,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 60,25 juta per tahun, meningkat 5,66 persen. Peningkatan pendapatan ini berkontribusi pada penurunan angka kemiskinan.
Kabupaten Kepulauan Selayar
Dengan persentase kemiskinan 10,79 persen, Kabupaten Kepulauan Selayar berada di peringkat ke-209 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 14.940 jiwa dari total 142.464 jiwa penduduk, mengalami penurunan sebesar 11,55 persen. Garis kemiskinan tercatat Rp 468.755,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 58,44 juta per tahun, menunjukkan pertumbuhan sebesar 3,32 persen.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Kendal Periode 2004 - 2024)
Kabupaten Luwu Utara
Kabupaten Luwu Utara memiliki persentase kemiskinan 11,24 persen dan berada di peringkat ke-198 se-Indonesia. Jumlah penduduk miskin tercatat 36.460 jiwa dari total 334.276 jiwa penduduk, mengalami penurunan 10,62 persen. Garis kemiskinan di kabupaten ini sebesar Rp 431.980,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 58,31 juta per tahun, dengan pertumbuhan yang cukup tinggi sebesar 9,09 persen.
Kabupaten Maros
Kabupaten Maros memiliki persentase kemiskinan 9,32 persen dan menduduki peringkat ke-257 se-Indonesia. Jumlah penduduk miskin tercatat 34.000 jiwa dari total 404.979 jiwa penduduk, mengalami penurunan 2,75 persen. Garis kemiskinan sebesar Rp 530.070,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 69,20 juta per tahun, dengan pertumbuhan yang signifikan sebesar 6,98 persen.
Kabupaten Pinrang
Kabupaten Pinrang menunjukkan persentase kemiskinan 8,55 persen, menjadikannya peringkat ke-287 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin tercatat 33.040 jiwa dari total 420.493 jiwa penduduk, dengan penurunan 3,48 persen. Garis kemiskinan sebesar Rp 414.198,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 62,76 juta per tahun, meningkat 4,67 persen.
Kabupaten Tana Toraja
Kabupaten Tana Toraja memiliki persentase kemiskinan 10,79 persen, berada pada urutan ke-209 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin adalah 26.300 jiwa dari total populasi 258.257 jiwa, dan terdapat penurunan yang signifikan sebesar 13 persen. Garis kemiskinan tercatat sebesar Rp 418.308,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 34,73 juta per tahun, dengan pertumbuhan 7,28 persen.