Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Kendal pada tahun 2024 sebesar 9,35%, sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 9,39%. Jumlah penduduk miskin tercatat 92.710 orang dari total 1.093.046 jiwa.
Perkembangan kemiskinan di Kendal menunjukkan fluktuasi selama periode 2004-2024. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 21,59%, sementara terendah pada tahun 2024 sebesar 9,35%. Pertumbuhan angka kemiskinan terendah terjadi pada tahun 2008 turun 13,67% dan tertinggi pada tahun 2006 sebesar 7,63%.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Lebong Periode 2005 - 2024)
Dibandingkan kabupaten lain di Indonesia, Kabupaten Kendal berada di urutan ke-256 dalam hal persentase kemiskinan. Secara historis, urutan ini bergeser, menunjukkan dinamika perubahan kondisi sosial ekonomi di Kendal. Jika dibandingkan rata-rata 3 tahun terakhir, kemiskinan di Kabupaten Kendal cukup stabil dengan sedikit penurunan. Namun, jika dibandingkan rata-rata 5 tahun terakhir, persentase kemiskinan cenderung lebih tinggi.
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Jawa Tengah yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Kendal menunjukkan posisi yang kompetitif. Kabupaten lain seperti Batang, Boyolali, Cilacap, Karanganyar, Pati, dan Pekalongan memiliki karakteristik masing-masing dalam hal jumlah penduduk miskin, persentase kemiskinan, jumlah penduduk, garis kemiskinan, dan pendapatan per kapita.
Kabupaten Batang
Kabupaten Batang menduduki peringkat ke-279 secara nasional dengan persentase kemiskinan 8,73%. Jumlah penduduk miskin tercatat 68.850 jiwa dari total populasi 849.686 jiwa. Garis kemiskinan di Batang adalah Rp 412.196,00 per kapita per bulan, sedangkan pendapatan per kapita mencapai Rp 36,26 juta per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin menunjukkan penurunan sebesar 1,6%, sementara pertumbuhan jumlah penduduk mencapai 1,74%.
Kabupaten Boyolali
Dengan persentase kemiskinan 9,63%, Kabupaten Boyolali menempati urutan ke-248 di Indonesia. Terdapat 95.960 jiwa penduduk miskin dari total 1.110.346 jiwa. Garis kemiskinan di Boyolali adalah Rp 442.071,00 per kapita per bulan, sementara pendapatan per kapita mencapai Rp 41,69 juta per tahun. Penurunan angka kemiskinan di Boyolali sebesar 1,56% berbanding lurus dengan kenaikan jumlah penduduk sebesar 0,97%.
(Baca: 4,86% Penduduk di Kota Tomohon Masuk Kategori Miskin)
Kabupaten Cilacap
Kabupaten Cilacap memiliki persentase kemiskinan 10,68% dan berada pada urutan ke-219 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 186.080 jiwa dari total populasi 2.037.899 jiwa. Garis kemiskinan di Cilacap adalah Rp 441.093,00 per kapita per bulan, sementara pendapatan per kapita mencapai Rp 67,08 juta per tahun. Penurunan kemiskinan 2,58% di Cilacap didukung dengan pertumbuhan penduduk 0,75%.
Kabupaten Karanganyar
Karanganyar mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 9,59% dan menduduki peringkat ke-250 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin adalah 87.370 jiwa dari total 952.132 jiwa. Garis kemiskinan di Karanganyar mencapai Rp 491.551,00 per kapita per bulan, sementara pendapatan per kapita sebesar Rp 53,36 juta per tahun. Angka kemiskinan menurun sebesar 1,43%, sementara pertumbuhan penduduk 0,52%.
Kabupaten Pati
Kabupaten Pati memiliki persentase kemiskinan 9,17% dan berada di urutan ke-261 secara nasional. Terdapat 116.840 jiwa penduduk miskin dari total populasi 1.379.022 jiwa. Garis kemiskinan di Pati adalah Rp 559.499,00 per kapita per bulan, sementara pendapatan per kapita mencapai Rp 43,05 juta per tahun. Terjadi penurunan kemiskinan sebesar 1,13% dan pertumbuhan penduduk 0,92%.
Kabupaten Pekalongan
Dengan persentase kemiskinan 8,95%, Kabupaten Pekalongan menempati urutan ke-272 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 81.720 jiwa dari total 1.026.546 jiwa. Garis kemiskinan di Pekalongan adalah Rp 505.520,00 per kapita per bulan, sedangkan pendapatan per kapita mencapai Rp 29,66 juta per tahun. Terjadi penurunan signifikan dalam angka kemiskinan sebesar 7,06% dan kenaikan penduduk 1,77%.