Menurut proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kelahiran penduduk di Indonesia akan berkurang selama periode 2020-2050, sedangkan jumlah kematian bertambah.
BPS membuat proyeksi ini berdasarkan hasil sensus penduduk yang dilakukan pada 2020.
(Baca: Daftar Penyebab Kematian Penduduk Indonesia pada 2023)
Mengutip data BPS, pada 2020 ada sekitar 4,69 juta kelahiran penduduk di Indonesia. Kemudian angkanya diperkirakan berangsur turun, hingga menjadi 4,2 juta kelahiran pada 2050.
Proyeksi ini beriringan dengan turunnya tren angka kelahiran anak di Indonesia, serta naiknya tren pasangan yang mencegah atau menunda kehamilan.
Di sisi lain, BPS memperkirakan jumlah kematian penduduk akan meningkat, dari 1,53 juta kematian pada 2020, menjadi 3,39 juta kematian pada 2050.
"Jumlah kematian yang semakin meningkat sampai tahun 2050 lebih disebabkan oleh kematian dewasa yang semakin tinggi, yaitu dari 56,90 persen pada tahun 2020 menjadi 78,90 persen pada tahun 2050," kata BPS dalam laporannya.
(Baca: Piramida Penduduk Indonesia Masih Ekspansif pada 2025)
Adapun pada 2025, BPS memperkirakan sebagian besar penduduk Indonesia masih berusia di bawah 35 tahun.
Berikut proyeksi jumlah penduduk Indonesia pada 2025 berdasarkan kelompok usia:
- 80+ tahun: 2,49 juta jiwa
- 75–79 tahun: 3,48 juta jiwa
- 70–74 tahun: 6,34 juta jiwa
- 65–69 tahun: 9,27 juta jiwa
- 60–64 tahun: 12,36 juta jiwa
- 55–59 tahun: 15,17 juta jiwa
- 50–54 tahun: 17,60 juta jiwa
- 45–49 tahun: 19,63 juta jiwa
- 40–44 tahun: 20,68 juta jiwa
- 35–39 tahun: 21,72 juta jiwa
- 30–34 tahun: 22,19 juta jiwa
- 25–29 tahun: 22,51 juta jiwa
- 20–24 tahun: 22,16 juta jiwa
- 15–19 tahun: 22,10 juta jiwa
- 10–14 tahun: 22,02 juta jiwa
- 5–9 tahun: 21,96 juta jiwa
- 0–4 tahun: 22,75 juta jiwa
(Baca: Angka Perempuan 'Childfree' di Indonesia Cenderung Meningkat)