Angka Kelahiran Anak Indonesia Turun Lagi pada 2024

Demografi

Premium

Nabilah Muhamad 28/03/2025 12:00 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut data BPS, angka kelahiran anak di Indonesia menurun selama periode 1971-2024.

Angka Kelahiran Total/Total Fertility Rate Indonesia (1971-2024)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Angka Kelahiran Anak Indonesia Turun Lagi pada 2024”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Angka Kelahiran Total/Total Fertility Rate Indonesia (1971-2024)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kelahiran total atau total fertility rate (TFR) di Indonesia terus menurun dalam beberapa dekade terakhir.

TFR merupakan rata-rata jumlah anak yang dilahirkan hidup oleh seorang perempuan selama masa reproduksinya.

Pada 1971 TFR nasional masih sebesar 5,61. Artinya, saat itu rata-rata perempuan melahirkan antara 5-6 orang anak dalam masa suburnya.

Lalu angkanya terus menyusut hingga menyentuh 2,12 pada 2024, rekor terendah baru.

(Baca: Warga RI yang Tunda Punya Anak Meningkat pada 2024)

Menurut Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Isyana Bagoes Oka, angka TFR di kisaran 2,1 ini sudah cukup ideal.

Namun, ia menilai angkanya perlu dijaga agar tidak jatuh dan berdampak pada aging society, di mana masyarakat didominasi oleh penduduk berusia tua.

"Nanti kita akan berkolaborasi bagaimana cara yang paling tepat, [angka TFR] 2,1 dipertahankan," kata Isyana, disiarkan CNNIndonesia.com (23/10/2024).

"Generasi mudanya tetap bisa menopang generasi atasnya yang berusia lanjut, supaya nanti tidak lebih banyak lagi lansianya, dan masyarakat muda dipertahankan dengan kualitas yang baik," katanya.

(Baca: 10 Negara dengan Angka Kelahiran Terendah di Dunia 2024)

Editor : Adi Ahdiat