Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jawa Barat dan Jawa Tengah menjadi provinsi dengan bencana tanah longsor terbanyak dalam sedekade terakhir.
Dua provinsi tersebut masing-masingnya mengalami sekitar 2.400 kejadian tanah longsor selama periode 2014-2023.
"Kalau dibagi secara rerata kasar, dalam satu tahun itu ada 240 kejadian (tanah longsor di Jawa Barat dan Jawa Tengah)," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers di kanal YouTube BNPB, Senin (5/3/2024).
Provinsi dengan tanah longsor terbanyak berikutnya ditempati oleh Jawa Timur dan Bali.
Berikut daftar lengkap 10 provinsi dengan kejadian tanah longsor terbanyak selama periode 2014-2023:
- Jawa Barat: 2.440 kejadian
- Jawa Tengah: 2.422 kejadian
- Jawa Timur: 642 kejadian
- Bali: 221 kejadian
- Sumatera Barat: 201 kejadian
- Kalimantan Timur: 190 kejadian
- Sulawesi Selatan: 182 kejadian
- Sumatera Utara: 104 kejadian
- DI Yogyakarta: 93 kejadian
- Aceh: 82 kejadian
Bencana tanah longsor yang terjadi dalam sedekade terakhir telah menimbulkan banyak korban.
Pada 2023 saja, bencana tanah longsor secara nasional menimbulkan 132 korban jiwa dan 18.775 korban mengungsi. Bencana jenis ini juga menimbulkan kerusakan berat pada rumah warga.
"Banjir, cuaca ekstrem, puting beliung, itu biasanya (berdampak) rusak ringan. Tapi kalau longsor, (dampaknya) rusak berat, tersapu, bahkan mungkin (rumah) sudah tidak ada fondasinya lagi,” kata Abdul.
Jawa Barat pun menjadi wilayah dengan jumlah rumah rusak akibat tanah longsor terbanyak nasional. Selama 2014-2023, ada 11.606 rumah yang rusak akibat longsor di wilayah tersebut.
(Baca juga: Banjir Dominasi Bencana Alam di Indonesia Akhir Februari 2024)