Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Senin (21/10/2024) pukul 01.47 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru hanya sekali erupsi.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, Visual letusan tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 129 detik.
(Baca: Negara dengan Gunung Berapi Aktif Terbanyak di Dunia, Indonesia Pertama)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 21 Oktober 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 66 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 12-22 milimeter dan lama gempa 52-129 detik.
Kemudian, 6 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-17 mm dan lama gempa 40-93 detik serta 9 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-8 milimeter dan lama gempa 46-106 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 4.516 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Ibu di Maluku Utara paling banyak erupsi (1.838 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 1512 kali.
(Baca: Indonesia Punya Gunung Berapi Aktif Terbanyak di Dunia)