Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Langkat pada tahun 2024 sebesar 9,04%. Angka ini sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 9,23%. Dengan jumlah penduduk 1.109.248 jiwa, terdapat 96.540 jiwa penduduk miskin di Langkat.
Perkembangan kemiskinan di Langkat menunjukkan penurunan 1,65% pada jumlah penduduk miskin dan 2,06% pada persentase penduduk miskin. Dibandingkan dengan kabupaten lain di Sumatera Utara, Langkat berada di urutan ke-264 se-Indonesia.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Pulau Morotai | 2010 - 2024)
Secara historis, persentase kemiskinan tertinggi di Langkat terjadi pada tahun 2005, yakni 20,98%. Sementara, angka terendah tercatat pada tahun 2024, yakni 9,04%. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2005 sebesar 5,48%, sedangkan pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2008 turun 18,76%. Peringkat kemiskinan Langkat secara nasional fluktuatif, dengan peringkat terbaik ke-149 pada tahun 2005 dan peringkat terburuk ke-302 pada tahun 2010 dan 2011.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sumatera Utara yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Kabupaten Langkat memiliki posisi yang cukup baik. Beberapa daerah pembanding antara lain Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Labuhan Batu Utara, Kabupaten Padang Lawas Utara, Kabupaten Samosir, Kota Sibolga, dan Kota Tebing Tinggi.
Kabupaten Batu Bara
Dengan persentase kemiskinan 10,94%, Kabupaten Batu Bara menduduki peringkat ke-204 se-Indonesia. Jumlah penduduk miskin di sana mencapai 47.660 jiwa dari total 465.286 jiwa penduduk. Garis kemiskinan di Batu Bara tercatat sebesar Rp 591.201,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Batu Bara adalah Rp 108,19 juta per tahun, menunjukkan pertumbuhan sebesar 6,41%. Pertumbuhan penduduk miskinnya mengalami penurunan sebesar 3,09%. Kondisi ini menunjukkan ada perbaikan ekonomi dibandingkan daerah lain yang memiliki tingkat kemiskinan yang hampir sama di Sumatera Utara.
Kabupaten Labuhan Batu Utara
Kabupaten Labuhan Batu Utara mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 8,98%, menempatkannya pada peringkat ke-268 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini adalah 34.000 jiwa dari total populasi 398.860 jiwa. Garis kemiskinan di Labuhan Batu Utara adalah sebesar Rp 607.292,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita penduduk mencapai Rp 89,50 juta per tahun, mengalami pertumbuhan sebesar 8,10%. Meskipun persentase kemiskinan sedikit lebih rendah dari Langkat, pertumbuhan penduduk miskinnya juga menunjukkan penurunan tipis sebesar 0,38%.
(Baca: 5,45% Penduduk di Kota Banda Aceh Masuk Kategori Miskin)
Kabupaten Padang Lawas Utara
Berada di peringkat 270 se-Indonesia, Kabupaten Padang Lawas Utara memiliki persentase kemiskinan 8,97%. Jumlah penduduk miskin mencapai 27.210 jiwa dari total 272.273 jiwa penduduk. Garis kemiskinan di kabupaten ini tercatat sebesar Rp 502.403,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Padang Lawas Utara adalah Rp 63,55 juta per tahun, dengan pertumbuhan yang cukup tinggi sebesar 10,63%. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin mengalami kenaikan sebesar 3,97%, sebuah anomali jika dibandingkan dengan kabupaten lain di sekitarnya.
Kabupaten Samosir
Kabupaten Samosir memiliki persentase kemiskinan 11,63% dan menduduki peringkat ke-187 se-Indonesia. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini sebanyak 14.850 jiwa dari total populasi 148.123 jiwa. Garis kemiskinan di Samosir tercatat sebesar Rp 455.397,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Samosir adalah Rp 42,64 juta per tahun, dengan pertumbuhan 6,55%. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin relatif stabil dengan penurunan tipis sebesar 0,07%.
Kota Sibolga
Dengan persentase kemiskinan 11,39%, Kota Sibolga berada pada peringkat ke-194 se-Indonesia. Jumlah penduduk miskinnya mencapai 9.990 jiwa dari total populasi 99.747 jiwa. Garis kemiskinan di Kota Sibolga tercatat sebesar Rp 612.818,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Kota Sibolga adalah Rp 78,49 juta per tahun, mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,03%. Jumlah penduduk miskin sedikit turun dengan penurunan 0,30%.
Kota Tebing Tinggi
Kota Tebing Tinggi mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 8,79%, menempatkannya di peringkat ke-275 se-Indonesia. Jumlah penduduk miskin adalah 15.310 jiwa dari total populasi 182.226 jiwa. Garis kemiskinan di Tebing Tinggi adalah Rp 665.016,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita penduduk mencapai Rp 43,51 juta per tahun, mengalami pertumbuhan sebesar 4,81%. Kota ini menunjukkan penurunan signifikan pada jumlah penduduk miskin dengan penurunan sebesar 6,42%.