Perbincangan ranah privat soal pilihan hidup punya dan tidak punya anak kembali mencuat selepas komentar influencer Gita Savitri, yang menganut child free atau tidak punya anak, menuai respons publik.
Awalnya Gita hanya menjawab pujian warganet yang menyebut dirinya awet muda di akun Instagramnya. Gita menyebut, awet mudanya karena tidak punya anak sehingga punya banyak waktu tidur dan uang untuk perawatan.
Kelakarnya itu memantik perdebatan, yang utamanya datang dari pihak yang memiliki anak. Terlepas dari keramaian itu, sebenarnya negara mana saja yang warganya lebih memilih punya anak sedikit?
Hal tersebut bisa diketahui melalui angka kelahiran tiap negara. Berdasarkan catatan The World Factbook Central Intelligence Agency (CIA), ada beberapa negara dengan tingkat kelahiran terendah dunia.
Urutan pertama dipegang oleh Saint Pierre and Miquelon, kepulauan di bawah bendera Perancis, dengan rerata 6,47 kelahiran per 1.000 penduduk pada 2022 lalu.
Kedua, Monako sebesar 6,66 kelahiran. Ketiga, Andora dengan torehan 6,88 kelahiran.
Keempat ada Korea Selatan dengan capaian 6,92 kelahiran. Kelima dan keenam, Jepang dan Italia dengan angka yang sama, yakni 6,95 kelahiran.
Di atas itu, angka reratanya sudah tembus 7 kelahiran. Bahkan Indonesia bisa mencapai 15,32 kelahiran.
Berikut daftar 10 negara dengan angka kelahiran kasar terendah 2022 versi CIA:
- Saint Pierre & Miquelon 6,47 kelahiran
- Monako 6,66 kelahiran per 1.000 penduduk
- Andora 6,88 kelahiran
- Korea Selatan 6,92 kelahiran
- Jepang 6,95 kelahiran
- Italia 6,95 kelahiran
- Spanyol 7,13 kelahiran
- Taiwan 7,39 kelahiran
- Yunani 7,61 kelahiran
- Puerto Rico 7,87 kelahiran
(Baca juga: Angka Kelahiran Anak di ASEAN Turun dalam 3 Dekade Terakhir)