Angka Kelahiran Anak di ASEAN Turun dalam 3 Dekade Terakhir

Demografi
1
Adi Ahdiat 07/02/2023 13:00 WIB
Total Fertility Rate/Angka Kelahiran Anak di ASEAN (1990-2022)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Menurut data World Population Prospects, angka kelahiran anak atau total fertility rate (TFR) di ASEAN menurun dalam tiga dekade belakangan.

Penurunan paling besar terjadi di Laos. Pada 1990 angka TFR Laos masih di level 6,08, artinya setiap satu orang perempuan rata-rata melahirkan 6 orang anak dalam masa aktif reproduksinya.

Namun, pada 2022 angka TFR Laos berkurang drastis menjadi 2,45. Jika dihitung secara kumulatif, selama periode 1990-2022 angka kelahiran Laos sudah turun 59,77%.

Penurunan serupa terjadi di negara-negara anggota ASEAN lainnya. Adapun Singapura menjadi negara dengan kelahiran anak terendah, seperti terlihat pada grafik.

Berikut rincian persentase penurunan angka kelahiran di ASEAN selama periode 1990-2022:

  • Laos: turun 59,77%
  • Kamboja: turun 58,86 %
  • Timor Leste: turun 47,56%
  • Malaysia: turun 47,04%
  • Brunei Darussalam: turun 46,38 turun
  • Vietnam: turun 46,02%
  • Singapura: turun 42,36%
  • Myanmar: turun 39,97%
  • Filipina: turun 37,38%
  • Thailand: turun 36,96%
  • Indonesia: turun 30,51%

Berdasarkan data di atas, selama periode 1990-2022 Indonesia memiliki penurunan angka kelahiran terkecil di ASEAN. Pada 2022 angka TFR Indonesia juga masih tergolong tinggi dibanding negara tetangga.

Di tengah kondisi ini, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menilai Indonesia tidak mengalami resesi seks.

"Di Indonesia, dalam satu tahun yang lahir hampir 4,8 juta (anak). Jadi jauh dari resesi seks, kalau diterjemahkan sebagai penurunan atau ketidakinginan punya anak," kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, dilansir Antara, Minggu (29/1/2023).

"Orang mau berkeluarga di Indonesia cenderung untuk prokreasi atau mendapatkan keturunan, itu hampir 99 persen. Coba tanyakan ke pasangan usia subur atau orang yang baru menikah, tujuannya pasti prokreasi," kata Hasto.

"Saya juga pastikan bahwa rata-rata satu perempuan (di Indonesia) masih melahirkan satu anak perempuan juga. Jadi tidak perlu khawatir untuk terjadi resesi dari sisi reproduksi," katanya lagi.

(Baca: Jepang dan Korsel Dilanda Resesi Seks? Ini Angka Kelahiran di Wilayahnya)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua