Menurut Holocaust Encyclopedia, antisemitisme adalah prasangka atau kebencian terhadap bangsa Yahudi.
Bentuk paling ekstrem dari antisemitisme atau sikap anti-Yahudi ini muncul pada periode 1933-1945, ketika pemerintahan Nazi Jerman yang dipimpin Adolf Hitler melakukan holocaust atau pembantaian sistematis terhadap sekitar 6 juta orang Yahudi di Eropa.
(Baca: Ini Sebaran Populasi Yahudi Global, Terbanyak di AS dan Israel)
Adapun sekarang antisemitisme atau sikap anti-Yahudi di Amerika Serikat (AS) tampak meningkat, tepatnya sejak perang Israel-Hamas Palestina berkecamuk awal Oktober 2023.
Hal ini tercatat dalam laporan Israel Hamas War Sentiment Survey yang dirilis Jewish Federations of North America (JFNA) pada Kamis (9/11/2023).
"Populasi Yahudi di AS melihat antisemitisme meningkat di komunitas lokal mereka. Populasi yang lebih luas juga dapat melihat peningkatan antisemitisme di sekitarnya," kata JFNA dalam laporannya.
Menurut survei mereka, dari sekitar 2.200 responden Yahudi yang berada di AS, mayoritas atau 72% melihat ada peningkatan sikap antisemitisme di lingkungannya.
Kemudian 16% merasa antisemitisme yang mereka lihat sama saja seperti sebelum perang, dan 12% tidak tahu atau tidak yakin.
Namun, tidak ada satupun responden yang merasa bahwa sikap anti-Yahudi di AS berkurang.
"Kebanyakan orang Yahudi di AS mengaku merasa 'tegang' dan 'tidak nyaman'. Mereka yang merasa 'normal' atau 'biasa saja' tidak sampai separuhnya," kata JFNA.
Mereka juga mencatat, pada 2020 hanya ada 45% responden Yahudi yang merasa ada banyak sikap antisemitisme di AS. Namun, setelah perang Israel-Hamas meletus, yang merasakan hal tersebut naik menjadi 74%.
"Ada semakin banyak orang Yahudi di AS yang merasa bahwa antisemitisme saat ini telah meningkat dibanding beberapa tahun lalu," kata mereka.
Survei ini juga menemukan, ada 29% responden Yahudi di AS yang mengalami langsung ujaran kebencian atau menjadi korban kekerasan fisik sejak perang Israel-Hamas.
Survei ini dilakukan pada periode 29 Oktober-1 November 2023 terhadap sekitar 2.200 orang Yahudi di AS, dengan kriteria usia di atas 18 tahun.
(Baca: 34 Hari Perang, 10.900 Warga Palestina Tewas)