Perang antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina yang meletus sejak 7 Oktober 2023 terus memakan korban, terutama dari pihak Palestina.
Sampai hari ke-34 perang, yakni 9 November 2023, warga Palestina yang tewas dalam konflik ini sudah melampaui 10.900 orang, sekitar 9 kali lipat lebih banyak dari korban jiwa Israel.
(Baca: Palestina Butuh Bantuan Rp19 Triliun, Mayoritas untuk Makan)
United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) menghimpun data korban perang ini dari Kementerian Kesehatan Gaza dan keterangan resmi pemerintah Israel.
Per tanggal 9 November 2023, korban jiwa Palestina di Jalur Gaza yang dilaporkan berjumlah 10.818 orang, kemudian korban jiwa di Tepi Barat 167 orang.
Pada tanggal yang sama laporan korban jiwa dari pihak Israel direvisi, dari awalnya 1.430 orang menjadi sekitar 1.200 orang.
Selain korban jiwa, OCHA mencatat sampai 9 November 2023 ada 29.397 korban luka Palestina, dan sekitar 5.400 korban luka Israel.
OCHA melaporkan kedua belah pihak masih saling serang, meski korban terbanyak jatuh dari pihak Palestina.
"Pemboman intensif Israel dari udara, laut, dan darat terus berlanjut di seluruh Jalur Gaza. Pasukan darat Israel telah membelah Jalur Gaza menjadi bagian utara dan selatan," kata OCHA dalam laporannya, Kamis (9/11/2023).
"Penembakan roket oleh kelompok bersenjata Palestina ke pusat-pusat permukiman Israel terus berlanjut selama 24 jam terakhir, tanpa ada korban jiwa yang dilaporkan," lanjutnya.
OCHA juga melaporkan, Jalur Gaza masih mengalami pemadaman listrik total sejak 11 Oktober 2023. Israel masih melarang masuk pasokan bantuan bahan bakar ke Jalur Gaza, yang sangat dibutuhkan untuk mengoperasikan generator listrik.
(Baca: 20 Negara Janjikan Bantuan untuk Palestina, Totalnya Rp7,4 Triliun)