Perang Israel-Hamas yang meletus sejak 7 Oktober 2023 tak kunjung reda. Korban yang terdampak perang ini pun semakin banyak.
Menurut estimasi United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA), sampai tanggal 6 November 2023 ada sekitar 2,7 juta warga Palestina yang butuh bantuan kemanusiaan mendesak.
Estimasi total dana bantuan yang dibutuhkan per tanggal 6 November 2023 adalah US$1,23 miliar atau sekitar Rp19 triliun (asumsi kurs Rp15.580 per US$).
Angka itu melonjak dari estimasi awal. Sebelumnya, pada 12 Oktober 2023 OCHA memperkirakan warga Palestina yang butuh bantuan mendesak hanya 1,3 juta orang, dengan total kebutuhan dana bantuan US$294 juta atau sekitar Rp4,6 triliun.
(Baca: 31 Hari Perang, Korban Jiwa Palestina Tembus 10 Ribu Orang)
Adapun lonjakan kebutuhan ini dipengaruhi oleh eskalasi perang yang terus meninggi dan mengancam kehidupan semakin banyak orang.
"Kami mengidentifikasi kebutuhan dana sekitar US$1,2 miliar untuk memenuhi kebutuhan mendesak bagi 2,7 juta warga Palestina, yaitu 2,2 juta orang di Jalur Gaza dan 500 ribu orang di Tepi Barat termasuk Yerusalem Timur, untuk periode Oktober–Desember 2023," kata OCHA dalam siaran persnya, Senin (6/11/2023).
"Angka bantuan tersebut adalah jumlah minimum yang dapat mencegah jatuhnya korban jiwa lebih lanjut, mengingat pengepungan dan pemboman yang sedang berlangsung di Jalur Gaza dan adanya eskalasi konflik di Tepi Barat," lanjutnya.
OCHA merinci, mayoritas atau 24,7% dana bantuan ini dibutuhkan untuk memasok bantuan pangan.
"Perang ini menghancurkan rantai pasokan makanan di Gaza. Banyak keluarga kekurangan pangan akut. Ini semakin mengkhawatirkan, butuh tindakan segera," kata OCHA dalam laporan Flash Appeal Occupied Palestinian Territory edisi 6 November 2023.
"Sektor pertanian mengalami kerusakan sangat parah. Penghancuran lahan pertanian, peternakan, dan fasilitas penyimpanan makanan sangat mengganggu sistem pasokan dan produksi pangan," lanjutnya.
Setelah sektor pangan, OCHA memprioritaskan sekitar 18,5% kebutuhan dana bantuan untuk sektor kesehatan, 17% untuk penyediaan tempat tinggal, 12,1% untuk air bersih dan sanitasi, dan sisanya untuk sektor lain seperti terlihat pada grafik.
(Baca: 13 Negara Beri Bantuan untuk Palestina, Totalnya Rp5 Triliun)