Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Lombok Tengah, pada 2023 tercatat Rp21,25 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 5,77% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp19,24 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 6,67%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 1,09 juta jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp19.500 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 471.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Untuk urutan pertama adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2023 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp5,33 triliun. Nominal ini tumbuh 2,23%.
Di urutan kedua adalah sektor konstruksi tumbuh 8,36% menjadi Rp3,46 triliun, kemudian PDRB sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor yang kali ini diurutan ketiga tumbuh 7,84% menjadi Rp2,64 triliun.
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib dengan PDRB Rp1,18 triliun.
Distribusi PDRB di Kabupaten Lombok Tengah pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Lombok Tengah ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 24,68%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor konstruksi, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor transportasi dan pergudangan, dan sektor industri pengolahan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Informasi dan Komunikasi,Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.