Menurut publikasi Badan Pusat Statistik (BPS), data per Desember 2025, nilai impor kapal, perahu, dan struktur terapung asal pelabuhan kode hs 89 jika ditotal untuk 10 provinsi teratas besarnya mencapai US$445,99 juta. Nilai dari jumlah 10 provinsi tersebut, proporsinya mencapai 99,15% dari total seluruh provinsi.
Kep. Riau berada di urutan pertama. Di provinsi ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah nilai impor kapal, perahu, dan struktur terapung asal pelabuhan kode hs 89 sebanyak US$180,13 juta. Perkembangan data bulanan di wilayah ini turun 59,25% dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya.
(Baca: Produk Utama yang Diimpor Indonesia dari Taipei pada 2023)
Menyusul di urutan berikutnya adalah Banten. Jumlah nilai impor kapal, perahu, dan struktur terapung asal pelabuhan kode hs 89 di provinsi ini dilaporkan US$104,34 juta. Sedangkan untuk statistik bulanan jumlah nilai impor kapal, perahu, dan struktur terapung asal pelabuhan kode hs 89 terlihat naik 13,15% dibanding periode yang sama bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak US$92,22 juta .
Berikutnya, DKI Jakarta dengan nilai impor kapal, perahu, dan struktur terapung asal pelabuhan kode hs 89 US$58,08 juta (turun 70,42%), Kalimantan Selatan dengan nilai impor kapal, perahu, dan struktur terapung asal pelabuhan kode hs 89 US$30,05 juta (turun 52,71%) dan Kalimantan Timur dengan nilai impor kapal, perahu, dan struktur terapung asal pelabuhan kode hs 89 US$26,99 juta (turun 81,05%)
(Baca: Produk Utama yang Diimpor Indonesia dari El Salvador pada 2023)
Berikut ini adalah daftar sepuluh provinsi yang mencatatkan nilai impor kapal, perahu, dan struktur terapung asal pelabuhan kode hs 89 dengan jumlah tertinggi:
- Kep. Riau US$180,13 juta
- Banten US$104,34 juta
- DKI Jakarta US$58,08 juta
- Kalimantan Selatan US$30,05 juta
- Kalimantan Timur US$26,99 juta
- Kalimantan Barat US$19,08 juta
- Kalimantan Utara US$15,07 juta
- Sumatera Utara US$5,55 juta
- Riau US$4,82 juta
- Jawa Timur US$1,86 juta