Menurut laporan SEEK, perusahaan induk Jobstreet dan JobsDB, ada banyak upaya penipuan melalui iklan lowongan kerja palsu di Indonesia.
"Indonesia tercatat sebagai hotspot penipuan lowongan kerja terbesar, yang menyumbang 38% dari seluruh upaya penipuan di Asia Pasifik dan 62% dari total penipuan lowongan kerja di kawasan Asia," kata SEEK dalam siaran pers, Jumat (21/11/2025).
Willem Najoan, Operations Director Indonesia Jobstreet by SEEK, menilai temuan ini sangat mengkhawatirkan.
"Kita tidak lagi hanya berbicara soal kerugian finansial, tetapi juga risiko keamanan serius di mana job scam telah berevolusi menjadi pintu masuk kejahatan terorganisir, seperti tindak pidana perdagangan orang yang menyasar warga Indonesia," kata Willem.
(Baca: Penipuan Belanja Online, Modus "Scam" Terbanyak di Indonesia)
SEEK menemukan, upaya penipuan via lowongan kerja di Indonesia paling banyak menggunakan modus lowongan untuk posisi administrasi.
Dari seluruh iklan lowongan di kategori tersebut, ada 39,36% lowongan yang terdeteksi sebagai penipuan pada Oktober 2025.
"Posisi Administration & Office Support memang sangat rentan karena biasanya tidak menuntut gelar khusus atau pengalaman yang mendalam," kata SEEK.
Berikut 5 kategori iklan lowongan kerja teratas yang menjadi target penipu di Indonesia, menurut temuan SEEK pada Oktober 2025:
- Administrasi dan pendukung kantor: 39,36%
- Manufaktur, transportasi, dan logistik: 21,06%
- Ritel dan produk konsumen: 12,23%
- Perdagangan dan jasa: 7,98%
- Hospitalitas dan pariwisata: 5,74%
Dalam pekerjaan bidang administrasi, penipuan yang paling banyak terdeteksi berupa lowongan admin toko online, admin e-commerce, dan data entry.
Kemudian di bidang manufaktur, transportasi, dan logistik, ada banyak iklan lowongan palsu untuk posisi operasional seperti staf gudang.
(Baca: Pemerintah Dinilai Paling Bertanggung Jawab Melindungi Warga dari Penipuan)