Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Pacitan pada tahun 2024 sebesar 13,08%. Angka ini sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 13,65%. Dengan jumlah penduduk 594.071 jiwa, terdapat 73.030 penduduk miskin di Pacitan.
Dibandingkan dengan kabupaten lain di Jawa Timur, Pacitan berada di urutan ke-143 secara nasional dalam persentase kemiskinan. Jumlah penduduk miskin Pacitan juga mengalami penurunan sebesar 4,16% dari tahun sebelumnya. Perkembangan ini menempatkan Pacitan pada urutan ke-85 di tingkat pulau.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Jeneponto | 2004 - 2024)
Data historis menunjukkan fluktuasi angka kemiskinan di Pacitan selama periode 2004-2024. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2006 dengan 25,39%, sementara terendah pada tahun 2024 sebesar 13,08%. Pertumbuhan angka kemiskinan terendah terjadi pada tahun 2007 yaitu -8,19% dan tertinggi pada tahun 2020 sebesar 6,36%.
Dalam perbandingan dengan kabupaten lain di Jawa Timur yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Pacitan menunjukkan posisi yang bervariasi. Kabupaten-kabupaten tersebut antara lain Bojonegoro, Bondowoso, Lamongan, Ngawi, Pamekasan, dan Tuban. Masing-masing kabupaten memiliki karakteristik dan tantangan tersendiri dalam penanganan kemiskinan.
Kabupaten Bojonegoro
Dengan persentase kemiskinan 11,69% dan menduduki peringkat ke-184 di Indonesia, Bojonegoro memiliki 147.330 jiwa penduduk miskin. Angka ini mengalami pertumbuhan negatif turun 3,86%. Jumlah penduduk Bojonegoro mencapai 1.365.109 jiwa. Garis kemiskinan di Bojonegoro tercatat Rp 471.457,00 per kapita per bulan dan pendapatan per kapita mencapai Rp 76,81 juta per tahun, menjadi yang tertinggi dibandingkan daerah lain. Pertumbuhan pendapatan per kapita tercatat 3,46%.
Kabupaten Bondowoso
Bondowoso memiliki persentase penduduk miskin 12,60%, menempatkannya pada peringkat 151 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini mencapai 99.620 jiwa, menunjukkan penurunan sebesar 5,24%. Total penduduk Bondowoso adalah 784.552 jiwa. Garis kemiskinan di Bondowoso mencapai Rp 517.741,00 per kapita per bulan, sementara pendapatan per kapita sebesar Rp 33,50 juta per tahun dengan pertumbuhan 6,58%.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Lampung Barat Periode 2004 - 2024)
Kabupaten Lamongan
Lamongan memiliki 146.980 jiwa penduduk miskin dengan persentase kemiskinan sebesar 12,16% dan menempati urutan 162 di Indonesia. Kabupaten ini memiliki jumlah penduduk 1.365.408 jiwa. Garis kemiskinan di Lamongan mencapai Rp 524.636,00 per kapita per bulan, tertinggi dibandingkan kabupaten lain. Pendapatan per kapita di Lamongan tercatat sebesar Rp 37,79 juta per tahun, dengan pertumbuhan 5,77%.
Kabupaten Ngawi
Dengan persentase kemiskinan 13,81% dan menduduki peringkat 127 di Indonesia, Ngawi memiliki 116.470 jiwa penduduk miskin. Jumlah penduduk Ngawi mencapai 905.663 jiwa. Garis kemiskinan di Ngawi adalah Rp 445.865,00 per kapita per bulan dan pendapatan per kapita masyarakat Rp 29,35 juta per tahun. Pertumbuhan pendapatan per kapita tercatat 6,26%.
Kabupaten Pamekasan
Pamekasan memiliki 123.460 jiwa penduduk miskin dengan persentase kemiskinan 13,41% dan menempati urutan 136 di Indonesia. Kabupaten ini memiliki jumlah penduduk 889.798 jiwa. Garis kemiskinan di Pamekasan mencapai Rp 467.493,00 per kapita per bulan dan pendapatan per kapita di Pamekasan tercatat Rp 25,42 juta per tahun, terendah dibandingkan daerah lain.
Kabupaten Tuban
Tuban memiliki persentase kemiskinan tertinggi di antara kabupaten lain, yaitu 14,36%, menempatkannya pada peringkat 109 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 171.240 jiwa. Total penduduk Tuban adalah 1.261.691 jiwa. Garis kemiskinan di Tuban mencapai Rp 488.131,00 per kapita per bulan dan pendapatan per kapita masyarakat Rp 71,10 juta per tahun.