Kementerian LHK Temukan 732 Titik Panas di Indonesia, Terbanyak di Nusa Tenggara Timur (Rabu, 16 Oktober 2024)

1
Irfan Fadhlurrahman 16/10/2024 16:11 WIB
Image Loader
Memuat...
10 Provinsi dengan Jumlah Titik Panas Terbanyak di Indonesia 24 Jam Terakhir
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Berdasarkan sistem pemantauan kebakaran hutan dan lahan SiPongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pemantauan 24 jam terakhir menunjukkan ada 732 titik panas (hotspot) terdeteksi di Indonesia. Jumlah titik panas ini berkurang 101 titik dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Data tersebut merupakan hasil pencitraan satelit Terra/Aqua, SNPP, dan NOAA yang diakses pada Rabu (16/10/2024) pukul 16.11 WIB. Dari 732 titik panas terdeteksi, 35 titik dengan tingkat kepercayaan hotspot tinggi, 659 titik skala sedang, dan 38 titik skala rendah.

Tingkat kepercayaan hotspot terbagi menjadi 3 skala. Skala rendah memiliki rentang 0 - 29, skala sedang 30 - 79, dan skala tinggi 80 - 100. Semakin tinggi tingkat kepercayaan hotspot, semakin tinggi juga kemungkinan wilayah tertentu terjadi kebakaran hutan dan lahan.

(Baca: Mayoritas Desa di Kawasan IKN Berisiko Banjir)

Titik panas terdeteksi paling banyak berada di Nusa Tenggara Timur sebanyak 144 titik. Papua Selatan menempati posisi kedua jumlah titik panas terbanyak dengan 119 titik. Sumatera Selatan berada di posisi ketiga sebanyak 76 titik panas.

Sebanyak 53 titik panas terdeteksi di Sulawesi Tenggara, Jawa Timur menyusul dengan 52 titik panas, serta Maluku dan Lampung masing-masing memiliki 45 dan 43 titik panas terdeteksi.

Titik panas merupakan titik koordinat suatu daerah yang memiliki temperatur permukaan lebih tinggi dibandingkan sekitarnya, dan bukan jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan.

Namun, banyaknya jumlah titik panas dan bergerombol pada suatu wilayah mengindikasikan adanya kejadian kebakaran hutan dan lahan. Artinya, data titik panas hasil deteksi satelit penginderaan jauh masih paling efektif dalam memantau kebakaran hutan dan lahan untuk wilayah yang luas.

(Baca: Ada 31 Bencana di Indonesia pada Akhir Mei 2024, Banjir Mendominasi)

Data Populer

Lihat Semua