World Trade Organization (WTO) menghitung nilai dari perdagangan impor barang sejumlah negara di dunia pada 2023.
Dalam laporan Global Trade Outlook and Statistics, terdapat 10 negara yang menjadi importir terbesar. Amerika Serikat (AS) menempati posisi pertama dengan nilai US$3,17 triliun pada 2023.
Walaupun menjadi yang terbesar, nilai itu sudah turun 6% dari tahun sebelumnya. Pangsanya mencapai 13,1% dari total impor global.
Kedua, China, dengan nilai US$2,55 triliun. Sama seperti AS, nilai ini turun 6%. Pangsanya sebesar 10,6%.
Ketiga, Jerman, sebesar US$11,46 triliun, turun 8%. Pangsa impornya sebesar 6%.
Belanda menyusul di posisi keempat dengan nilai US$842 miliar, turun 6%. Pangsanya sebesar 3,5%.
Kelima, Inggris Raya, sebesar US$791 miliar, melemah 4%. Pangsanya sebesar 3,3%.
Sisanya ada Prancis, Jepang, India, Hong Kong, dan Korea Selatan.
Secara total, nilai impor barang global mencapai US$24,23 triliun pada 2023, turun 6% dari 2022.
WTO memaparkan, volume perdagangan barang dunia diproyeksikan tumbuh 2,6% pada 2024 dan 3,3% pada 2025. Itu bisa menjadi kabar baik setelah perdagangan barang global turun 1,2% pada 2023, lebih besar dari perkiraan.
Permintaan impor secara riil lemah pada 2023 di sebagian besar kawasan, terutama di Eropa, juga di Amerika Utara dan Asia. Pengecualian utamanya adalah Timur Tengah dan kawasan Commonwealth of Independent States (CIS), tempat impor melonjak.
(Baca juga: 10 Negara Pemain Ekspor Terbesar Global 2023, China Juaranya)