Harga Gas Alam Dunia Naik Menuju Level US$ 2,03 per Mmbtu (Senin, 29 Juli 2024)

1
Agus Dwi Darmawan 29/07/2024 14:52 WIB
Image Loader
Memuat...
Harga Gas Alam Dunia Tiga Bulan Terakhir
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

53968 mencatat harga gas alam dunia pada hari ini naik 1,3 persen menuju level US$ 2,03 per mmbtu. Kenaikan harga ini termasuk yang cukup tinggi dibandingkan rata-rata pergerakan harga dalam sepekan terakhir.

(Baca: Harga Paladium Siang Hari Diperdagangkan USD 893 per Troy Ounce (Minggu, 28 Juli 2024))

Pergerakan harga hari ini merupakan yang tertinggi di pekan ini sebesar 1,3 persen. mengalami pelemahan turun 23,06 persen dibandingkan posisi awal tahun.

Kondisi saat ini serupa dengan pergerakan harga gas alam dunia dalam satu hari terakhir yang sedang dalam tren turun.

Seminggu terakhir, pergerakan harga gas alam dunia tumbuh -4,38 persen dengan rata-rata harga transaksi harian adalah US$ 2,11 per mmbtu. Alhasil sepanjang 2024, harga gas alam dunia telah turun 23,06 persen dari posisi awal tahun yang berada di level US$ 2,64 per mmbtu. Adapun sepanjang tahun ini, nilai perdagangan tertinggi untuk komoditas gas alam dunia pernah ditransaksikan di harga US$ 3,31 per mmbtu yang terjadi pada Jumat, 12 Januari 2024.

Secara tahunan, rata-rata perdagangan harga gas alam dunia dalam lima tahun terakhir dalam tren turun. Sementara itu, untuk pantauan harga secara bulanan, transaksi dalam 12 bulan terakhir cenderung menyusut. Tertinggi, harga rata-rata bulanan komoditas gas alam dunia pernah tercatat yakni pada Oktober 2023 diharga US$ 3,14 per mmbtu.

TTF (Title Transfer Facility) Belanda merupakan titik perdagangan virtual untuk gas alam di Belanda. Secara virtual, fasilitas ini bermanfaat bagi sejumlah pedagang untuk melakukan perdagangan berjangka, fisik atas gas.

(Baca: Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Naik Menuju Level US$ 15.840 per Ton (Jumat, 26 Juli 2024))

Sebelumnya Rusia telah memangkas aliran gas melalui jalur Nord Stream 1 ke Jerman hingga hanya 20% dari total kapasitas. Ini membuat negara-negara Eropa berebut pasokan untuk menyimpan gas sebanyak mungkin untuk menghadapi musim dingin, dan mencari pasokan alternatif.

Data Populer

Lihat Semua