Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Senin (8/7/2024) pukul 07.50 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 9 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar 700 meter di atas puncak (4.376 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan timur laut. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 115 detik.
(Baca: Ada Hampir 300 Bencana Alam sampai Pertengahan Februari 2024)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level III (Siaga). Pengamatan kegempaan pada 8 Juli 2024 pukul 00.00-06.00 WIB menunjukkan terjadi 44 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 11-23 milimeter dan lama gempa 75-146 detik.
Kemudian, 7 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-6 mm dan lama gempa 50-77 detik serta 3 kali gempa hembusan dengan amplitudo 8 milimeter dan lama gempa 54-58 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 1.515 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi dengan 670 kali letusan.
(Baca: Ada 137 Kejadian Bencana Alam Jelang Akhir Januari 2024, Banjir Terbanyak)