Krisis Iklim Terasa di Hampir Semua Wilayah Indonesia

Lingkungan
1
Adi Ahdiat 26/06/2024 19:44 WIB
Proporsi Responden yang Merasakan Adanya Krisis Iklim Berdasarkan Wilayah (2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Masyarakat di sebagian besar wilayah Indonesia merasakan adanya krisis iklim pada 2023.

Hal ini tercatat dalam laporan survei kolaborasi Center of Economic and Law Studies (CELIOS) dan Unity of Trend (UniTrend).

Menurut paparan CELIOS, krisis iklim merupakan kondisi yang mengacu pada perubahan suhu dan pola cuaca secara ekstrem.

Krisis ini terjadi ketika suhu rata-rata bumi meningkat, dipicu penumpukan gas rumah kaca di atmosfer yang bersumber dari emisi pembakaran energi fosil, deforestasi, dan penggunaan lahan.

(Baca: Emisi Energi Global Meningkat pada 2023, Rekor Tertinggi Baru)

Menurut survei CELIOS dan UniTrend, 100% responden warga Kalimantan, Papua, Maluku, dan Sulawesi merasakan adanya krisis iklim pada 2023.

Kemudian responden yang merasakan krisis iklim di Jawa ada 99% dan Sumatra 98%. Sementara yang merasakan hal serupa di Bali dan Nusa Tenggara hanya 45%.

"Studi ini menunjukkan mayoritas masyarakat di Indonesia memiliki persepsi bahwa krisis iklim merupakan hal yang nyata," kata tim CELIOS dalam laporan Menuju Transisi Energi: Pesan Rakyat Untuk Presiden Masa Depan.

"Menariknya, 55% responden yang tinggal di Bali dan Nusa Tenggara merasa bahwa krisis iklim bukanlah hal yang nyata. Studi lanjutan dibutuhkan untuk mengidentifikasi lebih jauh tentang fenomena ini," kata mereka.

CELIOS menduga, adanya perbedaan persepsi krisis iklim di Bali dan Nusa Tenggara mungkin dipengaruhi kondisi suhu setempat yang berbeda dengan wilayah lainnya.

CELIOS dan UniTrend menggelar survei ini secara online pada Maret-April 2023, dengan melibatkan 1.245 responden yang berusia 18 tahun ke atas.

Responden dipilih secara acak dan proporsional dari seluruh Indonesia, tersebar di daerah perdesaan, pinggiran kota, dan perkotaan.

(Baca: 2023 Jadi Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua