Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi pada Rabu (26/6/2024) pukul 02.35 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Marapi hanya sekali erupsi.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar 500 meter di atas puncak (3.391 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna putih dengan intensitas sedang ke arah tenggara. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 15,5 milimeter dan durasi 25 detik.
(Baca: Banjir Mendominasi Bencana Alam di Indonesia pada Awal 2024)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Marapi di Level III (Siaga). Pengamatan kegempaan pada 26 Juni 2024 pukul 18.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 2 kali gempa hembusan dengan amplitudo 1,5-1,9 milimeter dan lama gempa 70-190 detik.
Kemudian, 1 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 7,8 milimeter s-p 1,9 detik dan lama gempa 15 detik serta 1 kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 1,5 milimeter s-p 4,6 detik dan lama gempa 17 detik.
PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 1.248 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi (542 kali letusan) sedangkan Gunung Marapi erupsi 208 kali.
(Baca: Ada 137 Kejadian Bencana Alam Jelang Akhir Januari 2024, Banjir Terbanyak)