Laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan, terdapat 66 bencana alam di Indonesia selama 1-12 Januari 2024.
Banjir merupakan bencana alam terbanyak pada awal tahun ini, yaitu 42 kejadian. Jumlah ini setara 63,64% dari total bencana alam di Tanah Air.
Bencana alam lain yang banyak terjadi, yakni cuaca ekstrem sebanyak 17 kejadian, lalu diikuti tanah longsor sebanyak 7 kejadian.
Sementara, tidak ada satu pun bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla), kekeringan, gempa bumi, gelombang pasang/abrasi, erupsi gunung api, dan tsunami di awal tahun ini.
Berdasarkan wilayahnya, bencana alam paling banyak terjadi di Jawa Barat sebanyak 17 kejadian, Jawa Tengah 9 kejadian, Riau 7 kejadian, serta Jawa Timur, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Barat masing-masing 5 kejadian.
Menurut BNPB, seluruh bencana itu membuat 206.431 orang menderita dan mengungsi, 16 orang luka-luka, 4 orang meninggal dunia, dan 1 orang hilang.
Bencana tersebut juga mengakibatkan 9.617 rumah rusak. Rinciannya, 53 rumah rusak berat, 119 rusak sedang, dan 9.445 rusak ringan.
Ada pula 7 fasilitas umum yang rusak akibat seluruh bencana tersebut, terdiri atas 4 fasilitas peribadatan dan 3 fasilitas pendidikan. Di sisi lain, tidak ada fasilitas kesehatan yang rusak akibat bencana alam tersebut.
(Baca: Hampir 5 Ribu Kejadian Bencana Alam di Indonesia Sepanjang 2023, Karhutla Mendominasi)