Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Rabu (19/6/2024) pukul 20.57 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 21 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, Visual letusan tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 126 detik.
(Baca: Gempa Bumi hingga Kekeringan, Ini Bencana Alam yang Sering Terjadi di Indonesia hingga Pertengahan 2023)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level III (Siaga). Pengamatan kegempaan pada 19 Juni 2024 pukul 12.00-18.00 WIB menunjukkan terjadi 50 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-23 milimeter dan lama gempa 69-113 detik.
Kemudian, 5 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-10 mm dan lama gempa 45-92 detik serta 4 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-4 milimeter dan lama gempa 32-40 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 1.205 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi dengan 529 kali letusan.
(Baca: 10 Negara dengan Gempa Bumi Terbanyak 2023, Indonesia Pertama)