Biaya pengeluaran obat-obatan dan produk kesehatan di Kota Ambon pada Mei kemarin sebesar 1,99%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat -0,09%. Di antara 10 kelompok inflasi yang diukur di daerah ini, kelompok kesehatan menyumbang 1,27% inflasi daerah.
(Baca: 17,84% Penduduk di Kabupaten Maluku Tengah Masuk Kategori Miskin)
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) kesehatan di Kota Ambon berada di level 105,77 pada Mei 2024, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 103,71.
Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, inflasi kesehatan telah turun 7,8% (year on year/yoy). Sementara jika dibandingkan dengan posisi awal tahun, biaya pengeluaran di Kota Ambon telah mengalami pertumbuhan 1,63% (year to date/ytd).
Hasil survei BPS, data per Mei 2024, 11 kelompok inflasi ini berada di urutan ketiga di bandingkan sub kelompok lainnya.
(Baca: Bulan Mei, Inflasi Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga di Kabupaten Deli Serdang Mencapai 0,01%)
Berikut ini inflasi subkelompok kesehatan yang di ukur BPS per Mei di Kota Ambon :
- Kelompok obat-obatan dan produk kesehatan 1,99%
- Kelompok jasa rawat inap 1,27%
- Kelompok jasa rawat jalan 0,91%
Dibandingkan dengan 96 kabupaten/kota lain, inflasi kesehatan tertinggi terjadi di Kota Lubuk Linggau turun 0,02% dengan IHK sebesar 104.54 dan terendah terjadi di Kota Makassar sebesar 0,01% dengan IHK sebesar 103.21. Sementara untuk Kota Ambon ini menempati urutan kedua.
Berikut ini 10 kabupaten/kota dengan inflasi subkelompok kesehatan tertinggi pada Mei 2024:
- Kabupaten Gunung Kidul 2,58%
- Kota Ambon 1,99%
- Kabupaten Sorong Selatan 1,89%
- Kabupaten Karo 1,42%
- Luwuk 1,32%
- Kabupaten Wonosobo 1,31%
- Kota Singkawang 1,28%
- Meulaboh 1,07%
- Kota Pangkal Pinang 0,82%
- Kota Padang Sidimpuan 0,82%