Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggelar pemungutan suara untuk memberikan hak dan keistimewaan kepada Palestina, pada Jumat (10/5/2024).
Melansir dari Al Jazeera, hasil pemutungan suara menunjukkan sebanyak 143 dari 193 negara peserta sidang menyatakan setuju Palestina menjadi anggota PBB.
Negara yang mendukung antara lain Australia, Bahrain, Bangladesh, Brasil, Brunei Darussalam, Kamboja, China, Korea Utara, Denmark, Mesir, Perancis, Ghana, Islandia, India, Indonesia, Jepang, Kenya, Malaysia, Meksiko, Myanmar, Nepal, Peru, Arab Saudi, dan masih banyak lagi.
Sementara, negara yang memilih abstain atau tidak menggunakan suaranya sebanyak 25 negara dengan daftar sebagai berikut:
- Albania
- Austria
- Bulgaria
- Kanada
- Kroasia
- Fiji
- Finlandia
- Georgia
- Jerman
- Italia
- Latvia
- Lituania
- Malawi
- Kepulauan Marshall
- Monako
- Belanda
- Makedonia Utara
- Paraguay
- Republik Moldova
- Rumania
- Swedia
- Swiss
- Ukraina
- Inggris
- Vanuatu
Sedangkan terdapat 9 negara yang menolak resolusi, termasuk Israel dan Amerika Serikat. Lengkapnya, berikut negara yang menolak:
- Argentina
- Amerika Serikat
- Republik Ceko
- Hungaria
- Israel
- Mikronesia
- Nauru
- Palau
- Papua Nugini
Resolusi tersebut akhirnya tidak memberikan keanggotaan penuh PBB terhadap Palestina, tetapi hanya mengakui bahwa Palestina memenuhi syarat untuk bergabung.
Selain itu, Palestina diberikan hak dan keistimewaan berupa kursi di ruang sidang PBB mulai September 2024. Namun mereka tidak memiliki hak suara.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan bahwa pengesahan resolusi ini menunjukkan bahwa dunia mendukung hak-hak dan kebebasan rakyat Palestina dan menentang pendudukan Israel.
Kendati demikian, analis politik senior Al Jazeera, Marwan Bishara, menilai pemungutan suara ini tidak memberikan perbedaan yang signifikan bagi Gaza.
“Ini lebih bersifat simbolis, ini adalah tonggak penting bagi Palestina untuk mencapai status di kancah dunia,” kata Marwan, dalam keterangannya, Jumat (10/5/2024).
Adapun dorongan Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB muncul setelah tujuh bulan serangan Israel terhadap negara tersebut di Jalur Gaza.
(Baca: Hampir 6 Bulan Diserang Israel, 32 Ribu Orang Palestina Tewas)