Serangan pasukan Israel ke Jalur Gaza, Palestina, telah berlangsung selama hampir enam bulan dan terus memakan korban.
Menurut data yang dihimpun United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA), selama 7 Oktober 2023-27 Maret 2024 warga Jalur Gaza yang tewas akibat serangan Israel sudah mencapai 32.490 jiwa, dan korban luka 74.889 orang.
Dalam sehari terakhir, yakni pada 27 Maret 2024, warga Jalur Gaza yang tewas ada 76 jiwa, dan 102 orang terluka.
OCHA mengatakan, Israel terus melakukan pengeboman dan operasi militer darat yang intens di sebagian besar wilayah Jalur Gaza.
Sistem pelayanan kesehatan di sana pun sudah banyak hancur. Pada 27 Maret 2024, menurut laporan World Health Organization (WHO), 24 dari 36 rumah sakit di Gaza tidak berfungsi.
Saat ini ada 2 rumah sakit di Gaza utara yang masih berfungsi secara minimal, sedangkan 10 rumah sakit berfungsi sebagian.
Kepala Kantor OCHA Andrea De Deminico melaporkan, Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara menerima sekitar 15 anak-anak yang kekurangan gizi setiap hari.
Rumah sakit itu, menurut dia, berjuang untuk mempertahankan layanannya dengan generator yang rusak parah, di tengah kekurangan air, makanan, dan sanitasi buruk.
Sementara di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza, tentara Israel dilaporkan mengurung staf medis dan pasien.
Begitu pula di Rumah Sakit Al Amal di Khan Younis, tentara Israel memaksa staf rumah sakit dan pasien untuk menutup pintu masuk dengan penghalang tanah, menurut laporan Palestine Red Crescent Society (PRCS).
(Baca: DK PBB Sahkan Resolusi Gaza, Ini Negara Pendukungnya)