Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Jumat (5/4/2024) pukul 03.03 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 7 kali.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai 800 meter di atas puncak (4.476 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut dan timur. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 104 detik.
(Baca: Amerika Serikat Punya Jumlah Gunung Berapi Terbanyak di Dunia, Bagaimana Indonesia?)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level III (Siaga). Pengamatan kegempaan pada 5 April 2024 pukul 18.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 10 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 15-22 milimeter dan lama gempa 74-125 detik.
Kemudian, 4 kali gempa guguran dengan amplitudo 1-3 mm dan lama gempa 30-70 detik serta 2 kali harmonik dengan amplitudo 5-8 milimeter dan lama gempa 70-290 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 481 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Marapi di Sumatera Barat paling banyak erupsi (159 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 148 kali.
(Baca: Negara dengan Gunung Berapi Aktif Terbanyak di Dunia, Indonesia Pertama)