Cek Data: Cak Imin Sebut Indonesia Kurangi Target EBT Jadi 17%, Benarkah?

Energi
1
Nabilah Muhamad 21/01/2024 23:02 WIB
Realisasi dan Target Bauran EBT Indonesia (2018-2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, menyatakan bahwa Indonesia tidak serius dalam menangani energi baru terbarukan (EBT) karena mengurangi target yang pernah ditetapkan.

Hal ini ia sampaikan dalam acara Debat Capres-Cawapres 2024 seri keempat bertema Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024).

Saat sesi tanya jawab, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menanggapi pernyataan cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, terkait komitmen pemerintah yang dianggap tidak serius dengan pencapaian EBT.  

"Memang pajak karbon bukanlah satu-satunya yang penting dipersiapkan dalam transisi EBT. Sayangnya komitmen pemerintah hari ini tidak serius. Target EBT yang mestinya pada 2025 berkurang, dari 23% justru diturunkan menjadi 17%," kata Cak Imin. 

Perkataan Cak Imin sesuai dengan pernyataan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Pemerintah menetapkan target bauran EBT pada 2025 mendatang sebesar 23%. Namun, Dewan Energi Nasional (DEN) mengungkapkan, target EBT nasional akan direvisi menjadi kisaran 17-19%. Target ini direvisi melalui pembaharuan Kebijakan Energi Nasional (KEN). 

Kemudian DEN menyusun pembaharuan Peraturan Presiden (PP) Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional yang menyesuaikan dengan perubahan lingkungan strategis yang sejalan dengan komitmen perubahan iklim serta mengakomodasi upaya transisi energi menuju netral karbon 2060.

"Targetnya, 2025 dulu 23%. Dalam pembaruan KEN, nanti kalau diketok, diteken Presiden, maka berubah menjadi 17-19%," kata Kepala Biro Fasilitasi Kebijakan Energi dalam konferensi persnya, dilansir dari Katadata, Rabu (17/1/2024).

Yunus menyebut, perubahan target tersebut dimaksudkan agar target EBT tetap tercapai meskipun dalam skenario angka terendah. 

"Kalau skenario rendah di antaranya kita tercapai, ya sudah bagus, KEN menuntun jalan sesuai koridornya," katanya.  

Data Populer
Lihat Semua